Mohon tunggu...
Mbah Lapendos
Mbah Lapendos Mohon Tunggu... -

Sang Perindu-Mu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Jadi yang Dibutuhkan atau Membutuhkan

2 Juli 2012   13:37 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Jadilah yang dibutuhkan agar kamu menjadi penting. Janganlah jadi yang tidak dibutuhkan sehingga kamu menjadi tidak penting. Jangan pertanyakan mengapa ini bisa terjadi! Sebab inilah dunia saat ini yang selalu menempatkan dan membedakan antara penting dengan tidak penting. Antara membutuhkan dengan dibutuhkan. Walaupun, penting atau tidak penting itu sifatnya relatif dan perspektif. Bagiku mungkin ini penting walau itu hal yang kecil, namun bagimu boleh jadi itu tidak penting karena sangatlah sepele. Bagiku kamu aku butuhkan, dan barang kali aku tidak kamu butuhkan.

Jangan salahkan jika hal ini terjadi, sebab ketika ruang sudah tak berbatas dan waktu sudah sangatlah terasa singkat maka wajarlah skala prioritas itu menjadi pertimbangan utama.

Jangan sakit hati jika kamu merasa tak dibutuhkan! Jangan protes jika ternyata kamu tidaklah penting. Jangan berbangga jika kamu merasa dibutuhkan! Jangan pongah jika kamu merasa penting.

Dan inilah indahnya dunia ketika yang satu menjadi cobaan bagi yang lain. Sebab kita tidak akan pernah mengetahui sesuatu itu penting jika kita tak tahu hal yang tidak penting. Kita tidak akan tahu sesuatu itu baik tanpa mengetahui sesuatu yang buruk. Kita tidak tahu artinya cinta ketika kita juga tidak tahu artinya benci. Kita tidak akan mengerti artinya dibutuhkan ketika kita tidak tahu artinya membutuhkan. Inilah kehidupan, dan tergantung kitalah yang menyikapinya.

Sekarang, pilihlah yang mana, MENJADI PENTING atau TIDAK PENTING. MEMBUTUHKAN atau DIBUTUHKAN.!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun