Mohon tunggu...
WAHYU AW
WAHYU AW Mohon Tunggu... Sales - KARYAWAN SWASTA

TRAVELING DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jogja, Antara Aku, Kamu, dan Cinta (Salam Kenal Jogja)

31 Mei 2024   11:45 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:53 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

JOGJA, ANTARA AKU, KAMU, DAN CINTA (Salam Kenal Jogja)

Mbah Har

"Maturnuwun Pakdhe...dalem pamit!"

"Tenan Lhee....ora dianter tekan terminal?"

"Mboten Pakdhe, naik bus Trans Jogja mawon. Sekalian muter-muter ngapalin Jogja!"

"Yoo wis, ati-ati. Salam kagem Bapakmu. Pakdhe durung bisa sowan!"

"nggih InsyaAllah Pakdhe!"

Aku undur diri sejenak dari Kota Jogja. Aku yakin ini bukan menjadi hari ganjilku, hari terakhirku di Jogja. Aku akan kembali bulan depan dengan menggenapinya. Dan Tugu serta Marlboro kapan kapan aku akan camping bermalam-malam. Sementara aku sekedar mencari gambaran tentang kotamu dari kaca jendela Bus dulu. Hik angkringan, kota 1000 angkringan tunggu saatnya berbagi cerita dan ngopi malam bareng. Nanti di awal cerita kita akan mengakhiri bersama. See you

Belum memulai perkuliahan. Sehari ini aku hanya mengurus registrasi daftar ulang di salah satu kampus termuka. Melengkapi berkas dan persyaratan calon mahasiswa baru. Selebihnya aku jalan-jalan melihat situasi depan, belakang dan kanan kiri. Toh yaa gratis juga, tinggal pindah-pindah jalur suka-suka feeling, plus AC. Menyapa ramah tiap sudut bersahaja. Keinginanku dan kesenanganku tentang Jogja mulai nampak. Tiada rasa ragu memandang keraguan untuk pasrah di Kota Jogja.

Siapa Pakdhe? Aku memanggilnya Pakdhe, beliau aku panggil Pakdhe. Pakdhe adalah sahabat, sekaligus kakak dan adik bagi Bapak. Pakdhe adalah sebagian dari bagian hidup Bapak. Jadi, Bapak yaa Pakdhe, Pakdhe juga Bapak. Agak membingungkan, tapi jika kau bikin ruwet jadinya ruwet benaran. Sesuai tenger perasaanmu saja. Bikin simple dan sederhana saja.

Aku sudah di terminal Giwangan. Tidak terlalu ramai di malam ini. Aku tidak perlu pusing-pusing ambil jarak untuk duduk-duduk. Bebas memilih suka-suka. Dan seperti biasa aku memilih sudut, sudut seperti ramah menyapa bermalas-malas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun