Mohon tunggu...
WAHYU AW
WAHYU AW Mohon Tunggu... Sales - KARYAWAN SWASTA

TRAVELING DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dear My Son... Jakarta Pagi Ini

1 Januari 2024   18:19 Diperbarui: 1 Januari 2024   18:48 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DEAR MY SON...

Dear My Son...Jakarta Pagi Ini

Mbah Har

My son...hari ini sudah waktunya. Pagi telah beranjak. Bahwasanya sekarang adalah cukup masa untuk memilih dan bertahan meniti jalan kedewasaan menuju perjalanan jauh ke depan.

Setiap detik ada pertemuan, setiap detik pula ada perpisahan. Pahami dan pilih untuk meniti. Dan detik demi detik pergantian detik Papamu mengambil kata.

Langkahmu bisa menjadi panjang, dan langkahmu pula bisa menjadi pendek terhenti. Papa perlu bilang padamu, jauh bisa merapat. Akan tetapi dekat bisa sebatas bayangan merapat yang tak tersentuh.

Papa juga pernah ngomong, dunia ini betul luas adanya. Bumi ini bulat tak berujung. Jalan beraspal tak terukur untuk dilangkahi kaki demi kaki.

Atau sebaliknya, dunia ini bisa menjadi sempit. Bumi seisinya dalam genggaman tanganmu. Jalan berjuta kilometer akan terasa satu langkah dari tempatmu bergerak. Bahkan dasar laut yang tak tersentuk matamu, teraba getar riak airnya oleh berdirimu.

My son...

Menuju kota Jakarta...Jakarta pagi ini, pasti berakhir. Dari kota ini tentu dapat tertempuh baik dengan luasnya lautan atau tingginya langit biru. Hampiri semua jauh tersebut tanpa sepi terlihat dari pijar semangatmu.

Papa berkata demikian ada tarikan gempita yang sempat Papa nyanyikan. Sedihku bukan senangku atau sepiku bukan gembiraku. Yang terjadi harus Papa jalani untuk menuju Jakarta, karena di Jakarta telah ada yang menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun