Mohon tunggu...
WAHYU AW
WAHYU AW Mohon Tunggu... Sales - KARYAWAN SWASTA

TRAVELING DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Cahaya

30 Mei 2023   18:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   17:54 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mas Ojek"Saya pulang tidak tentu, bisa 3 hari sekali atau tergantung kepentingan. Kepentingan keluarga juga kepentingan isi dompet (seraya tertawa tipis)."

Ada hal yang menarik, menarik perhatianya.

"Berarti Kost mas di Solo!"

"Nggak mas, saya bisa istirahat di mana saja. Bisa di SPBU, bisa di Masjid atau di mana saja. Oia mas, Jogja masih jauh. Dan ini baru mau masuk Kota Solo. Dan ini udah jam sebelas lebih...

***

Masjid Sheikh Zayed Solo. Tepatnya di Jl. Ahmad Yani Gilingan Banjarsari Surakarta atau Solo. Hari Jumat. Febri duduk menunggu bersandar di bangku bawah pohon. Dada berdetak awalnya normal, kian waktu mendekat tersirep makin kencang. Hanya itu yang disampaikan, selebihnya keringat mulai mengucur. Dingin, rasa terasa tidak terucap tanpa piranti.

Febri berguman menadah untuk menelaah "akal disentuh untuk menyaring yang mata lihat. Akal pula disentuh untuk menyaring yang telinga dengar. Untuk disaksikan hati, sesungguhnya apa yang dilhat mempengaruhi hati. Untuk disaksikan hati, sesungguhnya apa yang didengar mempengaruhi hati. Selanjutnya hidup ini merembes tenang."

Seteguh air mineral diteguk. Mata dan telinga di acak sedemikian rupa. Sepasang mata menyaksikan puluhan bahkan ratusan hingga ribuan derap kaki (terdengar telinga) ilir-ilir sumilir menuju serambi Masjid. Menuju ke dalam Masjid Sheikh Zayed yang megah.

Bukan sekedar soal bagaimana lautan manusia tersebut datang dengan mobil, motor atau jalan kaki. Lebih dari itu cuci tangan, cuci kaki, cuci muka melepaskan sandal dan segala atribut yang di bawa. Tanpa alas merendahkan kepala serendah-rendahnya memangku tangan tetangisan. Febri bertanya, adakah tempat yang lebih rendah lagi selain bersujud?

"Tidaklah tentang dunia!" seperti mendengar bisikan di telinga kanannya." Jika kau percaya, tidak usah mencari dunia, dunia yang akan menemukanmu. Tapi sebaliknya, jika kau menolak percaya, jika kau memaksa mencari dunia, maka kau akan tersesat." Bisik laki-laki tua bergaun putih perlahan menghilang bergabung dalam kerumunan.

Febri semakin bimbang dan ragu. Apa maksudnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun