***
"Mas, aku takut!" Febri menggigil
"Makan dulu mas, ada Jumat Berkah. Kayaknya mas kurang sehat."
"Mas saya sehat, sangat sehat sekali hari ini!" Tiba-tiba tubuh Febri Lunglai memeluk Mas driver ojek online. "Demi langit yang mempunyai hujan, demi bumi yang mempunyai tumbuhan. Langit dan sesuatu yang datang pada malam hari, bintang yang sinarnya menembus...Demi Sang Pencipta Langit dan Bumi!"
"Maksud Mas?"
"Mas baru hari ini aku lihat dengan mata batinku. Hanya dengan satu seruan, tanpa perintah, tanpa aba-aba dan hitungan.....tiba-tiba barisan menjadi lurus. Hanya hitungan detik. Orang-orang mengikuti tiap Gerakan sama. Tanpa peduli pejabat, pedagang dan lain-lain luruh sujud ke lantai tanpa alas. Memuji 1 hikmat. "
Lanjut Febri "Ini bukan agama biasa, ini bukan agama buatan manusia. Ini adalah agama Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tolong tuntun aku untuk memeluknya...tolong mas!"
"Masya Allah...Alhamdullilah!" Mas Driver Ojok Online mendekap Febri erat-erat "Mari saudaraku Se-Iman, mari kuantar ke dalam untuk lafalkan dua kalimat syahadat "Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah"
***
Seiring perjalanan waktu Febri Resign dari tempat kerja yang menjanjikan kemewahan dunia. Dan dia terus berharap dalam doa untuk dipertemukan kembali dengan sahabatnya Rio.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H