Mohon tunggu...
WAHYU AW
WAHYU AW Mohon Tunggu... Sales - KARYAWAN SWASTA

TRAVELING DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mencari Keseimbangan

17 Mei 2023   18:00 Diperbarui: 17 Mei 2023   18:00 641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku putar ke kiri dan aku baris dengan lurus sampai aku menghilang dibalik layar. Aku bersorak lompat kegirangan, pipiku yang merona berubah merah karena tersengat tangan yang meminta bayar. Dan akupun tersadar, aku lagi berpikir dalam lamunan seorang diri.

Aku tersenyum, dianya Pak kondektur juga demikian. Aku bayar, dianya Pak Kondektur terima dan aku kembali terima kembalinya. Aku cuman bilang aku akan hanya turun diakhir perjalanan, selebihnya aku akan terus melangkahkan kedua kakiku pada pohon-pohon yang mulai terlihat.

Kebetulan yang aku duduk belakang sendiri...aku bincang dengan Pak Kondektur, berbincang tentang apa saja selama itu tidak bertentangan dan menentang peraturan.

Memang tak berapa lama, kebetulan menyambut datangnya pagi kesibukan mulai menjadi-jadi. Pak kondektur sibukkan diri dengan rutinitasnya, begitu pula aku demikian terkantuk-kantuk menahan kantuk yang mulai membuat aku suntuk kembali.

Terkantuk, kemudian terlelap dan lalu tersendat karena jalan yang aku tempuh tak selamanya lurus dan mulus. Dan yang terjadi aku tak nyaman selama aku tak menganggapnya sebagai kebahagian yang aku tempuh. Itulah kataku yang ingin mencari pembuktian membenahi kebimbanganku yang terkoyak.

Aku terus bersanding dan mentari terus meninggi. Agaknya silau yang menembus kaca agak lusuh...mungkin lelah menghitung hari. Gentar sudah berkepanjangan mengukur aspal dan menerjang angin...membuat aku selalu dan senantiasa terjaga.

Aku sama bingungnya dengan angin yang berputar, ke sana dan ke sini untuk kembali lagi. Akankah aku kembali? Aku jadi bertanya-tanya sementara itu aku mulai masuki dan rasuki kesempatan yang kedua.

Oh yaa...semalam aku ngelamun tentang apa sih?

Aku heran dan keherananku yang membuat aku bertanya-tanya. Disuatu ketika aku pernah menghembuskan angin daripada ketikanya yang lain aku tarik kembali, apakah yang didapati?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun