Mohon tunggu...
Abdhol Aziz
Abdhol Aziz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Educator

mencintai yang dicintai untuk mengharap cintaNya,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bencana Terbesar

16 Februari 2014   05:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:47 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukanlah sebuah bencana

Dikala air bah kau tumpahkan

Menghanyutkan ribuan nyawa

Menyapu keringat manis dengan ketakutan.

Bukanlah sebuah bencana

Disaat banjir bandang kau datangkan

Tanpa aba-aba, tanpa undangan

Melumpuhkan kaki-kaki para pejuang.

Bukan pula sebuah bencana

Saat kelud, Sinabung kau muntahkan

Bromo, Semeru kau susulkan

Mengancam seluruh jiwa anak adam

Sebagai ujiaan atau bahkan hukuman.

Juga bukan sebuah bencana

Tsunami, puting beliung, gempa atau apa saja yang menjadi murka bumi

Korupsi, porstitusi, gratifikasi atau semua yang menjadi murka Illahi

Bermunculan silih berganti.

Tetapi bencana terbesar itu

Saat kau mulai memanggil satu persatu kekasihmu

menghadapmu meninggalkanku

dalam keadaan lupa dan tidak tahu.

Surabaya 150214/22.25

teriring do'a untuk Alm KH. Zainal Abidin Krapyak Yogja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun