Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sadari Kesadaran Kita, Dengan Sadar!!?

4 November 2024   22:30 Diperbarui: 4 November 2024   22:43 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:  Dok. Pribadi.

Mengamati sang pengamat dalam latihan kesembilan membawa kita pada refleksi mendalam tentang posisi kita dalam dunia. Jiddu Krishnamurti memberikan insight dengan mengatakan, "Pengamat adalah yang diamati," mengajak kita menyelami hubungan saling pengaruh antara pengamatan dan kebijaksanaan batin.

Pada akhirnya, latihan terakhir mengajarkan pentingnya hanya berada di sini dan saat ini, tanpa merasa harus melakukan sesuatu yang spesifik. Ini adalah bentuk meditasi tertinggi, di mana kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari kehidupan yang sadar. Di sini, kita menemukan kedamaian sejati yang diungkapkan oleh Thich Nhat Hanh: "Kedamaian dimulai dengan senyuman."

Dalam perjalanan menyadari kesadaran kita, kita dipandu oleh ajaran para filosof yang mengajak kita untuk bebas dari batasan pikiran yang mengikat. Langkah-langkah praktis di atas tidak hanya menjadi alat untuk mencapai pencerahan pribadi, tetapi juga membangun fondasi untuk kehidupan yang lebih harmonis dan terhubung. Dengan menyadari kesadaran kita, kita menemukan bahwa kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan sudah ada di dalam diri kita - kita hanya perlu untuk hadir dan sadar !!? Wallahu A'lamu Bishshawwab.

Bekasi, 4 November 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun