Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Wajah Kita, Cermin Dari Jiwa Kita?!

17 Oktober 2023   13:59 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:29 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dok. Seorang Teman dari Kebumen (Kiai Fauzi Al Muhtad, 2014)

Oleh. Mbah Dharmo Purwalodra

Setiap orang memiliki wajah lahiriah yang unik. Wajah kita adalah cermin dari jiwa dan kepribadian kita ?! Namun, seringkali kita tidak begitu memahami dan mengenal betapa pentingnya wajah kita dalam mencerminkan siapa sebenarnya kita. Oleh karena itu, bagaimana kita mengenali dan memahami wajah lahiriah diri kita sendiri ?!

Hakekat dari wajah lahiriah kita merupakan identitas diri kita. Setiap platform komunikasi sosial di era digital sekarang ini,  memanfaatkan wajah sebagai alat pengenal. Mulai dari foto profil di akun media sosial, hingga teknologi keamanan yang menggunakan pengenalan wajah, semuanya berbasis pada wajah kita.

Namun, wajah lahiriah kita tidak hanya sekadar bentuk fisik. Wajah kita mencerminkan berbagai aspek dari kepribadian kita, seperti: ekspresi, emosi, dan karakter diri yang terpancar melalui raut wajah kita. Wajah juga dapat menjadi sumber informasi penting bagi orang lain untuk memahami kita lebih dalam.

Cara memahami wajah lahiriah diri kita sendiri dimulai dengan mengamati dan menganalisis wajah kita secara jujur. Kita dapat melihat berbagai aspek dari wajah kita, seperti: bentuk, warna kulit, mata, hidung, bibir, dan rambut. Perhatikan juga ekspresi yang terpancar pada wajah kita dalam berbagai situasi, baik dalam keadaan senang, sedih, marah, atau terkejut.

Perhatikanlah bagaimana, bentuk alis, mata, dan bibir kita mengungkapkan emosi dan mood yang sedang kita rasakan. Pada saat senang, mata kita akan berbinar dan bibir kita akan membentuk senyum. Namun, saat sedih atau marah, ekspresi wajah kita akan berubah menjadi murung atau tegang.

Selanjutnya, perhatikan juga bahasa tubuh kita yang berkaitan dengan wajah. Postur tubuh, gerakan tangan, dan bahasa tubuh lainnya dapat memberikan petunjuk mengenai apa yang sedang kita rasakan dan pikirkan. Misalnya, ketika kita merasa tidak nyaman atau tidak percaya diri, kita mungkin cenderung menundukkan kepala, menggosok-gosok tangan, atau menghindari kontak mata dengan orang lain ?!

Selain mengamati wajah kita, kita juga dapat memanfaatkan cermin sebagai alat untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang diri kita sendiri. Cobalah, melihat diri kita sendiri dengan penuh perhatian dan kecintaan. Luangkan waktu untuk memahami detail-detail kecil tentang wajah kita dan bagaimana setiap aspeknya terhubung satu sama lain ?!

Kita juga dapat memanfaatkan feedback dari orang lain mengenai wajah kita. Terkadang, orang lain dapat melihat dan mengamati hal-hal yang mungkin luput dari pengamatan kita sendiri. Orang lain dapat memberikan informasi tentang ekspresi dan sikap wajah kita yang mungkin tidak kita sadari.

Namun demikian, penting juga untuk mengingat diri kita sendiri, bahwa wajah lahiriah kita bukanlah satu-satunya cermin dari diri kita. Wajah hanyalah permukaan dari siapa kita sebenarnya. Kepribadian kita masih dapat diekspresikan melalui bahasa, gerakan tubuh, intonasi suara, dan tindakan kita sehari-hari ?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun