Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tinggalkan, Apapun yang Tidak Ikhlas ?!

7 Oktober 2023   12:45 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:31 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Dok. pribadi.

Oleh. Mbah Dharmo Purwalodra

Ikhlas adalah konsep penting dalam agama Islam. Ikhlas berasal dari bahasa Arab yang berarti kemurnian hati dalam beribadah atau berbuat baik tanpa adanya motif tersembunyi atau kepentingan pribadi. Ikhlas merupakan tujuan yang harus dicapai oleh setiap Muslim dalam setiap aspek kehidupan. Agama Islam menekankan pentingnya ikhlas dalam beribadah, berinteraksi dengan orang lain, dan menjalani kehidupan.

  • Terdapat banyak ayat dalam Al-Qur'an yang membahas tentang ikhlas. Salah satu ayat yang paling terkenal adalah dalam Surat Al-Ikhlas (112:1-4), di mana Allah SWT berfirman: "Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan-Nya."

Ayat ini menjelaskan esensi dari ikhlas, yaitu mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah, dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Ayat ini mengajarkan bahwa ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT adalah kunci untuk mendapatkan rahmat dan kemuliaan-Nya.

  • Selain Surat Al-Ikhlas, ada pula ayat lain yang menjelaskan tentang pentingnya ikhlas dalam beribadah. Dalam Surat Al-Bayyinah (98:5), Allah berfirman: "Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)."

Ayat ini menekankan bahwa ibadah yang diterima oleh Allah SWT adalah ibadah yang dilakukan dengan ikhlas dan ketaatan yang tulus. Melakukan ibadah hanya untuk memperlihatkan kepada orang lain atau dengan motif kepentingan pribadi tidak akan diterima oleh Allah SWT. Ikhlas dalam beribadah adalah hal yang sangat penting dalam Islam.

Selain Al-Qur'an, Hadis juga menjadi sumber referensi tentang ikhlas dalam Islam. Hadis adalah riwayat perkataan, perbuatan, dan persetujuan Nabi Muhammad SAW. Beberapa hadis yang berkaitan dengan ikhlas adalah sebagai berikut:

  • Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya yang dihalalkan adalah yang jelas, dan yang diharamkan adalah yang jelas, dan di antara keduanya ada perkara-perkara yang syubhat. Barangsiapa yang menjaga dirinya dari perkara syubhat, maka dia telah melepaskan dirinya dari perbuatan maksiat dan mengagungkan agamanya dan barangsiapa terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia telah terjerumus dalam perbuatan maksiat." (HR. Bukhari)

Hadis ini menunjukkan pentingnya berhati-hati dan berpikir sebelum melakukan sesuatu. Dalam menjalani kehidupan, seorang Muslim harus menjauhi hal-hal yang meragukan, karena hal itu dapat membahayakan ikhlas dalam beribadah dan menjalani kehidupan yang benar.

  • Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian". HR. Muslim

Hadis ini mengajarkan bahwa Allah SWT melihat keikhlasan hati kita dalam beribadah dan berbuat baik, bukan pada status sosial, kedudukan, atau harta yang kita miliki. Jadi, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya kontribusi kita, yang penting adalah hati dan niat yang ikhlas.

  • Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Sesungguhnya dari tanda-tanda kebaikan iman seseorang adalah meninggalkan apa yang tidak ada manfaatnya baginya." (HR. At-Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa sikap ikhlas membutuhkan keberanian untuk meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat dalam kehidupan kita. Ikhlas mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang memiliki manfaat baik untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Referensi Al-Qur'an dan Hadis tentang ikhlas menjadi pedoman bagi setiap Muslim untuk menjalani kehidupan dengan ikhlas. Ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT adalah prinsip utama dalam Islam, yang membawa pahala dan kemuliaan dari-Nya. Selain itu, ikhlas juga penting dalam hubungan kita dengan sesama manusia. Dalam berinteraksi dengan sesama, kita harus memperlihatkan ketulusan dan kemurahan hati tanpa mengharapkan imbalan atau pujian dari mereka. Dengan menjalani kehidupan dengan ikhlas, kita dapat mencapai kedamaian, keharmonisan dan mendapatkan keberkahan dari Tuhan.

Dampak Ketidakikhlasan

Ikhlas adalah sebuah konsep penting dalam kehidupan manusia. Ia mengacu pada kemurnian hati dalam berbuat baik tanpa adanya motif tersembunyi atau kepentingan pribadi. Ikhlas bukan hanya memiliki nilai dalam konteks Islam, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika kita tidak menjalani kehidupan dengan ikhlas, itu akan berdampak negatif pada diri kita sendiri, hubungan kita dengan orang lain, dan kehidupan kita secara keseluruhan

Salah satu dampak negatif yang bisa terjadi jika kita tidak menjalani kehidupan dengan ikhlas adalah hilangnya rasa kepuasan dan kebahagiaan dalam hidup. Ketika kita melakukan tindakan hanya untuk kepentingan pribadi atau dengan motivasi yang salah, kita tidak akan merasakan kepuasan yang mendalam dari apa yang kita lakukan ?! Apapun pencapaian atau keberhasilan yang kita dapatkan tidak akan memberikan kebahagiaan yang sejati, jika kita merasa tak puas atau merasa ada yang kurang. Kebahagiaan sejati hanya akan ditemukan dalam kerelaan hati dan tindakan yang dilakukan dengan ikhlas.

Selain itu, ketika tidak menjalani kehidupan dengan ikhlas, kita juga akan mengalami konflik dalam hubungan dengan orang lain. Kurangnya keikhlasan dalam berinteraksi dengan orang lain dapat menciptakan ketegangan, saling curiga, atau bahkan perpecahan dalam hubungan interpersonal. Ketika kita hanya berpikir tentang kepentingan pribadi dan tidak memperhatikan kebutuhan atau perasaan orang lain, itu akan merusak ikatan dan memperburuk situasi. Ikhlas dalam berinteraksi dengan orang lain adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan ?!

Ketika kita tidak menjalani kehidupan dengan ikhlas, kita juga bisa menghadapi konsekuensi negatif dalam diri kita sendiri. Kurangnya ikhlas dapat memicu timbulnya perasaan negatif seperti kecemburuan, amarah, atau kekecewaan. Ketika kita hanya fokus pada apa yang ingin kita dapatkan atau apa yang diharapkan orang lain dari kita, kita merasa tidak puas dan jatuh ke dalam perasaan yang tidak sehat. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan emosional kita dan menghancurkan rasa damai dalam diri kita.

Selain dampak pada diri sendiri dan hubungan dengan orang lain, ketidakikhlasan juga dapat mempengaruhi tujuan hidup dan pencapaian kita. Ketika kita tidak mencoba melakukan yang terbaik dan memberikan yang terbaik dalam setiap tindakan kita, kita mungkin tidak mencapai potensi sejati kita. Ketika kita tidak menjalani kehidupan dengan ikhlas, kita cenderung menjalani hidup dalam keadaan yang dangkal, tanpa tujuan yang jelas atau makna yang mendalam. Kehidupan kita menjadi sekedar menjalani rutinitas tanpa arah yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun