Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kebaikan yang Bertukar dengan Penderitaan

31 Agustus 2023   13:55 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:34 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi.

Tujuan Manupulatif

Orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan kita adalah karakter yang paling merugikan dalam interaksi sosial. Hakekat dari perilaku semacam ini melibatkan penggunaan orang lain sebagai alat untuk mencapai keuntungan pribadi. Mereka memiliki tujuan tertentu yang dipicu oleh naluri egois dan manipulatif yang tidak menghargai perasaan atau kesejahteraan orang lain.

Penting untuk menggali hakekat dan tujuan dari perilaku orang-orang semacam ini, agar kita dapat memahami bagaimana mereka beroperasi dan kita dapat mengambil tindakan yang sesuai untuk menghadapi mereka. Karena, hakekat dari seorang individu yang selalu memanfaatkan kebaikan kita adalah ketidakpuasan diri mereka sendiri. Mereka mungkin merasa tidak cukup atau kurang berarti, dan oleh karena itu mereka mencari validasi dan kepuasan pada orang lain. Mereka menganggap kebaikan dan imbalan dari orang lain sebagai cara untuk mengisi kekosongan dalam diri mereka sendiri.

Selain itu, individu semacam ini juga memiliki perasaan superioritas atau kebutuhan untuk mengendalikan perasaan dan tindakan orang lain. Orang-orang yang memanfaatkan kebaikan orang lain, mungkin merasa bahwa mereka selalu berada di atas dan dapat memanipulasi diri kita sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Mereka melihat diri kita sebagai alat untuk mencapai tujuan mereka tanpa mempertimbangkan konsekuensi yang mungkin timbul.

Tujuan utama dari orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan diri kita adalah orang-orang yang ingin mencari keuntungan atau kepuasan pribadi. Mereka mungkin mencari bantuan tenaga, pikiran, dan finansial atau materi dari kita, tanpa niat untuk mengembalikan jasa tersebut. Mereka juga mungkin memanfaatkan emosi dan ketergantungan kita pada mereka, untuk memuaskan keinginan mereka sendiri tanpa mempedulikan konsekuensi yang mungkin timbul.

Selain itu, individu semacam ini juga dapat menggunakan kebaikan orang lain sebagai alat kontrol atau manipulasi. Orang-orang yang memanfaatkan kebaikan kita, mungkin menciptakan rasa bersalah atau ketergantungan pada diri kita, untuk memastikan bahwa mereka dapat terus memanfaatkan kebaikan-kebaikan kita tersebut. Tujuan mereka adalah untuk menjaga kekuasaan atas orang lain dan mengendalikan situasi sesuai dengan keinginan mereka.

Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua individu yang memanfaatkan kebaikan orang lain memiliki tujuan yang sama. Beberapa mungkin tidak menyadari dampak negatif dari perilaku mereka, sementara yang lain mungkin dengan sengaja memanipulasi dan memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Dalam menghadapi orang-orang semacam ini, penting untuk diri kita agar memiliki kesadaran diri dan mempertahankan batasan pribadi yang jelas. Memahami hakekat dan tujuan dari perilaku mereka, akan membantu kita untuk tidak terjerat dalam perilaku manipulatif dan mempertahankan martabat kita sendiri.

Pada saat  kita terlibat dengan orang-orang yang memanfaatkan kebaikan kita, penting untuk menghormati dan melindungi diri kita sendiri. Jangan biarkan diri kita menjadi korban dari egoisme dan manipulasi mereka. Tetapkan batasan yang jelas, belajarlah untuk mengatakan 'tidak', dan fokuslah pada kesejahteraan dan kebahagiaan pribadi kita.

Ketika kita menyadari hakekat dan tujuan dari orang-orang yang selalu memanfaatkan kebaikan diri kita, maka kita dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri kita sendiri dan menjaga keseimbangan sosial dan emosional kita. Ingatlah bahwa kebaikan dan kasih sayang yang kita berikan, tidak harus bertukar dengan penderitaan dan kehilangan kepercayaan diri. Jadilah pribadi yang bijaksana dan tetap teguh dalam mempertahankan nilai-nilai dan integritas kita !?

Lawan !!! 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun