Mohon tunggu...
Mbah Dharmodumadi Purwalodra
Mbah Dharmodumadi Purwalodra Mohon Tunggu... Dosen - Mati sa'jroning urip iku kudu dilakoni, kanggo ngunduh kamulyan.

Simbah mung arep nulis, sa' karepe simbah wae, ojo mbok protes. Sing penting, saiki wacanen ning ojo mbok lebokke ning jero dodo, yooo ?!!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Integritas Itu, Apanya dari 'Berbudi Bowo Leksono'?!

25 Agustus 2023   23:50 Diperbarui: 26 Oktober 2023   10:38 1863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Dok. Pribadi.

Oleh. Mbah Dharmo Purwalodra

Filsafat Jawa merupakan salah satu aspek penting dalam budaya Jawa yang telah berjalan sejak zaman dahulu. Salah satu prinsip utama yang diajarkan dalam Filsafat Jawa adalah "berbudi bowo leksono". Ungkapan ini mengandung makna mendalam tentang pentingnya perilaku yang baik dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia.

Hakekat dan makna Berbudi Bowo Leksono mencerminkan nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat Jawa selama berabad-abad. Dimana, Kata "budi" dalam bahasa Jawa berarti, pandai atau bijaksana. Sedangkan "bowo" berarti, berbudi pekerti atau perilaku yang baik. Leksono sendiri mengandung arti, kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat. Jadi, berbudi bowo leksono dapat diartikan sebagai kebijakan atau kebijaksanaan tinggi dalam bertindak dan berhubungan dengan sesama.

Berbudi bowo leksono mengajarkan pentingnya sikap rendah hati dan menghargai orang lain. Menurut filsafat Jawa, seseorang yang berbudi bowo leksono akan selalu menunjukkan kesopanan dan sikap hormat kepada semua orang, tidak peduli apa pun status sosial mereka. Mereka berusaha untuk menyakini bahwa semua manusia adalah sama di hadapan Tuhan dan layak untuk diperlakukan dengan hormat dan kebaikan.

Selain itu, berbudi bowo leksono juga termasuk dalam perilaku yang bijaksana dan berpikir dua kali sebelum berbicara atau bertindak. Seseorang yang menerapkan konsep ini dalam kehidupan sehari-hari akan berusaha untuk menghindari konflik atau pertikaian yang tidak perlu. Mereka akan memberikan respon yang santun dan sabar terhadap kesalahpahaman atau ketidaksepakatan, dengan harapan untuk mencapai solusi yang lebih baik dan damai.

Hal lain yang termasuk dalam hakekat berbudi bowo leksono adalah kemampuan untuk menghargai perbedaan dan membangun harmoni sosial. Filsafat Jawa menekankan pentingnya toleransi dan persaudaraan antar manusia, tanpa memandang suku, agama, dan latar belakang mereka. Dengan menghormati setiap individu, filsafat Jawa mengajarkan kita untuk hidup dalam perdamaian dan saling menghargai di dalam komunitas kita.

Sebagai warisan budaya yang berharga, hakekat dan makna berbudi bowo leksono juga dapat diaplikasikan dalam dunia modern saat ini. Dalam era globalisasi dan keberagaman yang semakin berkembang, penting bagi setiap individu untuk memahami dan mempraktikkan dengan bijaksana nilai-nilai ini.

Dengan berbudi bowo leksono, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan damai. Kita akan mampu merangkul perbedaan dan memecahkan masalah dengan cara yang bijak. Sikap rendah hati dan hormat kepada orang lain juga akan membangun kerja sama yang kuat dan saling mendukung di antara kita.

Hakekat dan makna berbudi bowo leksono dalam Filsafat Jawa mengajarkan bahwa perilaku baik dan sikap rendah hati adalah fondasi penting dalam menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia. Dengan mengamalkan nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan sebuah masyarakat yang penuh dengan kebijakan dan kebijaksanaan, serta perdamaian dan persaudaraan yang abadi.

Hubungannya Dengan Integritas ?!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun