Lenteng Agung, Jakarrta Selatan |Saya suka dengan frasa ini, "Puasa, seperti sekarang ini, bisa sebagai pelatihan dan latihan; latihan membuat jarak, menulis kata-kata, serta membangun dan berlatih bahasa tubuh. Agar pada saat Lebaran nanti, dengan bahasa kata dan tubuh, orang lain melihat dan memahami bahwa, 'Kita ada dan datang, untuk silahturahmi, melepas rindu, serta saling memaafkan,' atau 'Aku datang untuk saling memaafkan,' dan lain sebagainya; serta dengan kehadiran itu, walau dengan jarak tertentu, tidak kaku atau pun canggung, semuanya tetap akrab, penuh cinta dan kasih sayang, (Kompasaina)."
Sebentar Malam atau mungkin Besok, dan hari-hari setelah Besok, anda dan saya (akan) ada seperti kutipan di atas. Pada sikon silahturahmi, kadang, siapa pun bisa terbawa situasi, sehingga secara refleks atau tak sadar terjadi sentuhan fisik atau pun tidak membatasi jarak dengan sesama. Itu hal yang wajar, tapi saat pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, tentu terjadi 'hal beda atau perbedaan kecil' yaitu tanpa sentuhan fisik.
Ya. Saat pandemi Covid-19, seperti sekarang ini, mau tak mau, rela atau pun tidak, terjadi silahturahmi tanpa sentuhan fisik, sungkem dengan jarak tdiak dekat, tidak terjadi pelukan, sertta tak terjadi cipaka-cipiki, dan lain sebagainya. Mungkin hal itu cangggung, tapi harus dan bisa terjadi; itu berarti yang dilakukan adalah 'memberi salam atau salaman' dengan Bahasa Tubuh atau BT.
Bahasa tubuh merupakan salah satu cara, yang sangat tepat, dari seseorang untuk mengaktualisasikan perasaan dan suasana hati dalam rangka membangun (kembali) relasi yang selama ini telah terbangun. Pada konteks tertentu, BT bisa merupakan suatu isyarat yang menunjukan persetujuan, menolak, antusias, dan lain sebagainya.

Jadi? Ketika atau pada saat 'Salam Salaman' Idulfitri, dengan protocol kesehatan cegah penyebaran Covid-19 dalam frame PSBB, maka ada baiknya perhatikan hal-hal berikut
- Tetap berpikir bahwa, dan bukan curiga, semua orang bisa tertular dan menularkan Covid-19 ke/pada siapa pun
- Tetap gunakan masker
- Perhatikan jarak ketika sungkem
- Hindari pelukan, cipika-cipiki, jabatan tangan, dan sentuhan fisik lainnya
- Jika harus sungkem, maka arah hidung dan mulut, dijaga agar tidak pada arah yang luruh atau langsung berhadapan, ada baiknya tetap gunakan masker
Silahkan Mencoba
Retno Hartati - Jakarta Selatan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI