Pada masa lalu, di suatu Waktu di Palestina, seorang guru bersama murid-muridnya sementara berada di sekitaran bukit, mereka mau beristirahat. Tapi, banyak orang datang dan berkumpul di sekitar mereka. Beberapa orang dari antara orang banyak itu bertanya kepada Sang Guru, "Siapakah yang bisa disebut orang yang berbahagia;?" dan "Bagaimana ciri-ciri mereka yang disebut orang yang berbahagia atau bahagia?' Â
Sang Guru tidak langsung menjawab ke mereka yang bertanya; ia malah naik keatas ketinggian agar bisa melihat orang-orang di sekitarnya. Setelah itu, Sang Guru pun berkata,
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.Â
Berbahagialah orang yang berdukacita , karena mereka akan dihibur.Â
Berbahagialah orang yang lemah lembut , karena mereka akan memiliki bumi.Â
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran , karena mereka akan dipuaskan.Â
Berbahagialah orang yang murah hatinya , karena mereka akan beroleh kemurahan.Â
Berbahagialah orang yang suci hatinya , karena mereka akan melihat Allah.Â
Berbahagialah orang yang membawa damai , karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran , karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.Â
[Dari Sabda.org]