Mohon tunggu...
Iwan Nugraha
Iwan Nugraha Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang yang bangga sebagai bagian dari suara dan pemikiran warga negara yang "awam", lugas dan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cap-Cip-Cup DKI-1

20 Maret 2012   12:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:42 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hiruk pikuk bursa calon pemimpin ibukota negara semakin memenuhi ruang media massa. Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian orang memandang posisi "penguasa" DKI adalah sesuatu yang seksi dan prestis. Faktanya, seperti itukah? Bagi orang awam seperti penulis ini, yang sehari-hari masih dipusingkan dengan urusan "periuk nasi" (padahal sumpah, kagak punya!), memimpin Jakarta adalah bagaikan mengurai benang kusut yang ketendang kucing masuk ke minyak minyak goreng. BISA DIATASI, tapi perlu kemauan dan kemampuan ekstra dan tidak harus banyak orang membantu mengurainya. Peran pimpinan adalah sebagai pihak yang mengarahkan untuk tindakan yang taktis dan solutif, bukan janji kosong atau "omdo" yang kontroversial. Fenomena menarik dari pilkada saat ini adalah adanya URBANISASI pimpinan daerah yang akan bereksperimen dengan "keberhasilan" (Oh ya?) di daerah asal untuk diterapkan di DKI Jakarta. Contoh paling menonjol dan sering diberitakan adalah Joko Widodo aka Jokowi dan Alex Nurdin. Tahu siapa mereka? Ada yang gak tahu? ... ya wajar, karena selama ini memang mereka tidak ada kaitan langsung dengan urusan warga ibukota. Jokowi mulai bersinar bersamaan dengan mobil ESEMKA yang dimusuhi dan dicibir para pengusaha otomotif raksasa karena bisa menjadi perintis mobil nasional. Alex Nurdin ... namanya mulai banyak disebut bersamaan dengan pelaksanaan Sea Games di palembang yang proses persiapan fasilitas pendukungnya "bikin sport jantung" karena dibangun dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dengan kualitas yang ... hmmm(?) Sah-sah saja sih setiap warga negara toh berhak untuk berusaha memperbaiki kondisi yang blangsak di ibukota tercinta. Penduduk Jakarta sejatinya gak peduli dengan sosok atawa figur pimpinan daerahnya, yang penting tindakan nyata yang memecahkan segala permasalahan. Mau ngaku ahli, ustad, mantan jenderal, pimpinan parpol, selama ini FAKTANYA carut-marut permasalahan ibukota belum teratasi dengan maksimal dan masih jauh dari penyelesaian yang memuaskan. Waspada dengan janji-janji cagub pada masa kampanye ... sekarang aja ada yang udah menjanjikan kalau 3 tahun permasalahan di Jakarta tidak terselesaikan, orang itu siap mundur. Masalahnya, bukan mundur-gak mundur, tapi DARI AWAL MEMANG ADA KEMAUAN YANG KUAT DAN KEMAMPUAN MEMADAI UNTUK MEMBERI SOLUSI untuk segala permasalahan atau gak? Jakarta itu sama sekali lain dengan kondisi sosial masyarakat di daerah ... karena disitulah pusat pemerintahan, pusat perekonomian, pusat korupsi, pusat praktek mafia dan premanisme dan bisa jadi permasalahan yang tidak terbayangkan di daerah akan dijumpai disini. Sekali lagi, siapapun yang akan memimpin ibukota, rakyat gak peduli sosok atau figurnya nyang penting bise manfaat bagi kite semue, bikin nyaman, tambah sejahtera dan selese'in masalah nyang ade. ... Tabik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun