Menyampaikan gagasan yang diterjemahkan dalam rangkaian kalimat pada sebuah tulisan, tentunya dapat kita sepakati sebagai aktivitas yang tidak mudah meskipun juga tidak sulit untuk dilakukan. Membutuhkan kemauan dan ketekunan untuk menghasilkan sebuah tulisan, kemauan merupakan energi dahsyat yang dapat melumpuhkan berbagai kendala yang menghadang. Untuk menyusun gagasan, tentunya kita membutuhkan beberapa referensi sesuai substansi tulisan kita. Meskipun, dengan gaya penyampaian yang khas namun tetap tidak mengabaikan substansi tulisan kita.
Tulisanmu juga merupakan imajinasimu, yang menembus semua sekat dan belenggu. Imajinasi yang bebas bergerak ke semua dimensi, mengabaikan ruang dan waktu untuk mengekspresikannya. Dirimu bisa menjadi siapa saja yang kita kehendaki, karena dalam sebuah imajinasi kemerdekaan jiwa, hati dan pikiran tergenggam utuh oleh seorang penulis.
Imajinasimu, dapat merupakan susunan kata romantis yang tiap baitnya bersampiran. Kalimat-kalimat syahdu yang dapat menembus relung jiwa pembacanya, karena keindahan dari makna dan keanggunan dari setiap kata-katanya. Imajinasimu yang tertuang dalam sebuah tulisan, bisa merupakan ekspresi jiwamu ketika gundah datang dan bahagia membelai kita.
Imajinasi dalam rangkai kalimat, juga merupakan hasrat terpendam atas obsesi yang hendak kita raih. Meskipun dengan berbagai cara-upaya obsesi itu, hendak dan sedang kita perjuangkan untuk mewujudkannya. Imajinasimu dapat juga merupakan kenangan indah dan termanis yang pernah kita lalui, mengenang masa-masa itu dengan memujanya dengan ketulusan. Juga, bisa merupakan peristiwa kelabu dalam hidup yang hendak kita sampaikan. Agar tidak kita ulangi kesalahan itu, atau bisa menjadi sarana pengingat untuk pembacanya.
Tulisanmu yang merupakan ekspresi dari imajinasimu, walau memiliki kebebasan yang utuh untuk memberi corak dan warna dalam susun kalimatmu. Tetapi juga, tetap memiliki kaidah-kaidah norma dan nilai moral yang berlaku universal dalam masyarakat kita. Mengingat masyarakat kita memiliki nilai-nilai keyakinan (norma agama) dan etika ketimuran yang terbalut oleh adat-istiadat kedaerahan sesuai dari mana kita berasal.
Sehingga dalam kebebasan berekspresinya imajinasimu dalam sebuah tulisan, tetap patuh dan taat akan aturan. Karena, dalam tulisanmu meski merupakan ekspresi dari imajinasimu tentu dituangkan dengan hati dan penuh perasaan. Setiap bait kalimat memiliki daya magis yang akan menyentuh perasaan pembacanya, sebab dituangkan dalam barisan kalimat dengan penuh perasaan juga oleh penulisnya. Jadi, imajinasi dalam tulisanmu merupakan komunikasi hati antara dirimu dengan pembacanya.
Tulisanmu, pendapat dan imajinasimu ......
Gagasan yang akan jadi pendapatmu hendaknya tetap menjunjung nilai-nilai universal .......
Pendapatmu adalah cerminan akan kapasitas dan kapabilitasmu dalam sebuah tulisan ....
Pendapatmu merupakan ekspresi perasaanmu atas substansi tulisanmu .....
Sebab, tulisanmu sesungguhnya dituntun oleh hati nuranimu ......
Tulisanmu, pendapat dan imajinasimu ......
Imajinasimu dalam rangkaian kalimat indah akan menjadi tulisan nan romantis .....
Imajinasimu terbebas oleh ruang dan waktu, terbebas dari belenggu teoristik dan dogma-dogma statis ..
Imajinasi dalam tulisanmu adalah rangkain kalimat-kalimat indah yang sarat dengan pesan moral ......
Maka, imajinasi dalam tulisanmu tentu taat pada norma keyakinan dan norma moral yang berlaku ....
Selamat Berkarya .... (Teriring doa, semoga sahabat menjadi produktif dengan tidak mengabaikan pesan yang hendak disampaikan).
Salam Kreativitas ......
Industrial Town, 29 Juni 2010.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H