Mohon tunggu...
MAZROATUN NASIKHAH
MAZROATUN NASIKHAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ney

Semangat selalu nih akuu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebuah Kenikmatan yang Harus Disyukuri

21 April 2022   22:10 Diperbarui: 21 April 2022   22:12 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamualaikum Wr. Wb teman temaaan....

suatu kenikmatan yang harus kita syukuri sehingga saya masih bisa menulis artikel di blog pribadi saya... kali ini saya akan menulis sebuah kisah dari salah satu penduduk daerah Kota Malang lebih tepatnya warga Dinoyo Kecamatan Lowokwaru, yang bernama Ibu Nur Khasanah.

Ibu Nur Khasanah adalah seorang ibu rumah tangga yang memilki empat anak dan harus mengurusnya sendiri, namun salah satu dari empat anaknya itu sudah meninggal yakni anak perempuan sulungnya karena salah satu penyakit yang menggenaskan. waktu meninggal anaknya yang pertama ini kira-kira umur ananknya sudah hampir dua puluh tahunan. dan sekarang hanya tinggal tiga anaknya saja, sebenarnya ibu Nur Khasanah ini masih memilki suami, sedangkan suaminya ini bekerja di luar kota, namun kata ibu Nur Khasanah sendiri suaminya jarang pulang bahkan bisa bertahun tahun tidak pulang kerumah, akan tetapi terakhir pulang kerumah pada bulan Desember 2021 kemaren. ibu Nur Khasanah bilang bawasanya suaminya masih menbiayai kehidupan keluarganya, yaitu dengan cara mentransfer uang per bulan, namun suaminya mentransfer uang tersebut tidak selalu rutin setiap bulan dan bahkan uang yang di transfer juga tidak terlalu banyak dan masih kekurangan biasanya. 

dulu ibu Nur Khasanah ini sempat bekerja menjadi seorang buruh cuci dan pernah juga menjadi asisten rumah tangga namun tidak berlangsung lama dan tidak tahu juga karena apa, namun untuk kondisi sekarang ibu Nur Khasanah hanya menjadi ibu rumah tangga yang tidak memilki pekerjaan sampingan, anaknya yang ke dua juga sudah bekerja tetapi terkadang pekerjaanya juga berpindah pindah, namun untuk pekerjaanya kali ini yaitu menjaga counter seseorang denga gaji yang tidak begitu besar. namun salah satu kehebatanya ibu Nur Khasanah yaitu beliau berhasil menyekolahkan semua anaknya sampai lulus hanya tinggal yang paling bungsu yang masih menginjak kelas TK besar. meskipun dengan uang yang pas pasan beliau tidak berputus asa untuk menyekolahkan anaknya, memang dari sekolahnya anaknya juga ada bantuan tidak mampu, akan tetapi jika ibu Nur Khasanah meiliki sedikt uang beliau masih mau membayar SPP anaknyaagar setidaknya beliau tidak ketergantungan sama orang lain.  anaknya yang bekerja terkadang juga memberi hasil upah kerjanya ke Ibu Nur Hasanah terkadang memberi 100 ribu kadang juga 300 ribu dan itu juga tiga bulan sekali dan tidak rutin. dari daerah rumah ibu Nur Khasanah juga memberikan bantuan pastinya kepada orang yang tidak mampu biasanya bukan berupa uang tetapi berupa sembako, namun sebenarnya itu semua belum cukup untuk kehidupan Ibu Nur Hasanah, melihat kondisi rumahnya sih sudah termasuk layak untuk di huni, dan ternyata rumahnya sudah pernah menagalami bedah rumah yang di adakan oleh warga setempat dengan dana seadanya dari warga setempat, yah minimal bisa mengganti Genteng yang rusak sehingga atap rumahnya tidak bocor lagi, dan membongkar dinding yang agak rapud dengan dinding yang masih kuat. dengan begitu ibu Nur Hasanah dan keluarganya masih merasakan kenyamanan untuk tempat tinggalnya. terkadang di luar juga masih banyak juga sih yang lebih tidak enak hidupnya dari Ibu Nur Hasanah, makanya ibu Nur Hasanah tidak pernah menyesali hidupnya dan tidak pernah mengeluh pada kehidupanya karena itu semua karunia dari Allah SWT.

sebenarnya Ibu Nur Hasanah masih memilki keluarga yaitu kakaknya yang tinggal di daerah lamongan, namun Ibu Nur Hasanah mengaku kalausudah jarang brtemu sama keluarganya itu pun kakak-kakaknya itu berbeda beda ada yang cuma kandung seibu ada yang kandung sebapak yah maklum juga orang dulu sering menikah dan anaknya pasti banyak. saya juga memilki kleuarga yang kondisi ekonominya juga kurang beruntung, namun saya sedikit melihat perbedaan dari keluarga ini karna jika melihat ibu Nur Khasanah beliau masih bersyukur bisa dikasih kenikmatan oleh Allah, namun kalau saya melihat tetangga saya beliau juga bersyukur namun terkadang Allah memberi cobaan lewat anaknya yang selalu minta barang-barang yang mahal padahalkondisi ekonomi keluarganya juga bisa dibilang kurang baik sehingga tetangga saya ni memliki banyak sekali hutang. 

di sini kita bisa mengambil hikmah dari kisah Ibu Nur Khasanah diatas bahwasanya besukur itu sangat di butihkan dalam kehidupan kita, Allah memberi cobaan kepada ummatnya itu berbeda-beda ada yang dari perekonomianya, ada yang dari keluarganya bahkan ada yang di uji oleh Allah dari hubungan asmaranya, namun itu semua semata-mata bahwasanya Allah tidak ingin ummatnya itu mrlupakan sebuah rasa syukur atas kenikmatan yang di beri Allah, semisal Joko diberi kenikmatan rumah yang megah, perekonomian yang sukses dan dia juga diberikan oleh Allah istri yang sholehah dan cantik, namun disisi lain Joko memilki anak tunggal namu dia sering sakit sakit.an sehingga suatu saat anak tunggalnya ini meninggal, nah itu semua merupakan kuasa Allah bahwasanya semua yang ada di dunia ini hanyalah titipan dari Allah, dengan ujian tersebut Allah mengharapkan agar ummatnya ini kembali kepada Allah meskipun dalamkeadaan senang atau sedih, karena Allah lebih suka jika ummatnya ini mengeluh kepadanya jika ada masalah itu membuktikan bahwasanya kita masih memiliki tuhan yang akan mengabulkan doa kita meskipun kita memintanya berkali kali Allah pasti akan selalu mengabulkanya selagi kita bertawakkal kepada Allah....

nah sekian kisah yang bisa saya tuliskan di blog pribadi saya kali ini terimakasih.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun