KOTAGEDE KOTA KUBURAN
kotagede kotaperak...ahhh kata siapa? buktinya disana banyak perajin perak. itu juga tidak salah. bukannya kekhasan sebuah daerah menunjukan keidentikan sebuah kawasan? itu juga benar. lalu apa yang dipersoalkan? sebenarnya gak ada juga hihihi, tetapi kan di kotagede juga banyak kuburan bahkan hampir setiap 200 meter terdapat kuburan. konon kotagede juga menjadi kuburan ketika indonesia menganut sistem 3 partai....yahh partai kuning beringin lewattt jamin habisss...hahahaha
so makan pecel....saya cenderung lebih suka mengatakan kotagede sebagai kota kuburan dibanding kotaperak, sebagaimana yogyakarta sebagai jogja istimewa dengan seribu hotel, burung enggang kalimantan dibanding tambang batubaranya. tapi itu kan tidak menjual? urusan menjual dan tidak menjual itukan persoalan pedagang ujung ujunge pada rugi laba. tetapi maap itu tidak berlaku bagi saya --hahahah sok oke banget deh guwe...hihihih
pemikiran megalomania cenderung melupakan hal hal terselip. yah... berbicara kebesaran keagungan tanpa pernah melihat lebih dalam segala pernak pernik hiruk pikuk carut marut yang sesungguhnya terjadi tak ubahnya bicara megahnya candi prambanan mengabaikan betapa pontang panting lelembut dhedemit mahluk halus prewangan kerja ekstra keras semalam menyelesaikan candi candi sebelum ayam berkokok, opo nggak mumet ndase tenan---hihihi belum lagi soal revolusi kemerdekaan dimana seorang bapak tua tewas tragis bin mengeneaskan di tiang bendera kena brondongan serdadu belanda gegara ingin menaikkan sang merah putih- akibat ajimat kebal pelurunya kecantol di pager sihh.... hihihihi kata pilem lebak membara produksi PPFN lhoo..hahahaha
gelimang perak dan artefak sisa kerajaan mataram islam di kotagede apakah memang betul sedemikan hebat dan agungnya...yahh membicarakan kotagede dengan meninggalkan aktor aktor kecil sama juga membicarakan aburizal bakrie tanpa boneka pandanya hihihi..dapat dikatakan apalah arti kotagede tanpa sosok Arjo Menggolo.
Arjo Menggolo. Bagi orang-orang lawas tentu masih ingat betul sosok lelaki tiap pasaran legi mangkal di pasar legi kotagede dan selalu bikin keributan pasar. berperawakan gempal, tingginya sekitar 160 cm, badannya tidak terlalu cembung atau cekung. ikat pinggang lebar satu kilan sekitar 20 cm biasa digunakan para blantik sapi jaman dahulu selalu nempel dipinggang. akik segede biji duren bejejer dijari menambah kesan penuh wibawa ditakuti dan disegani. topi baret warna oren menjadi penghias kepala mengingatku pada sosok pejuang kemerdekaan yang tidak takut berondongan serdadu belanda. guratan urat urat wajah, garis garis otot otot tangan menyembul dari kulit serta telapak tangan kapalan menggambarkan sejarah kehidupan keras pada masa lalunya. ia jarang tersenyum, melirik seperlunya, terkadang lirikannya tanpa disertai engokan kepala-jelas bukan karena penyakit tenggeng hihihii...sesekali rokok di cangklong dihisap dalam dalam, diendapkan sebentar dikeluarkan pelan pelan menambah kesan dingin. yah..itulah arjomenggolo sepintas terlihat dingin namun mematikan, garang namun menggemaskan...wahahha piye kui hihihi
wahhh...berarti dia preman iparnya begal paling disegani seantero pasar kotagede yoo mas?
kata siapaaaa....eluu sihhh banyak nongkrongin sinetron, preman bertampang mulia itu lebih mengerikan lhoo mas...hihihihi Arjo menggolo menamakan dirinya pawang ular. Entah dari mana sebutan itu berasal. Ia bukan penduduk asli kotagede, namun tiap pasaran legi selalu nongkrong di pasar pintu masuk sebelah utara menjajakan obat ramuannya. ramuan obat itu berbahan baku ular, buaya dan lain sebagainya wiss pokoknya termasuk golongan dangerous creature kata orang sono termasuk jenglot hihihi.
entah karena sihir atau magic apa, setiap habis pulang sekolah waktu masih sekolah dasar selalu terbesit mampir lapak Arjo Menggolo. barangkali lapak itu begitu mempesona bagiku karena berbeda dengan lapak lainnya. memang ada sih penjual obat sambil main sulap tak lupa berbonus nomor buntut porkas bagi pembelinya...hihihi tapi itu hanyalah hiburan sambil lalu, ujung ujungnya juga kembali ke arjo menggolo...hahahahahah lapak itu penuh berbagai macam kulit ular, tangkur buaya, cangkang kura kura weis pokoknya segala macam binatang ekstrim ada disitu. Bukan sekedar kulitnya saja, tetapi juga ular yang masih hidup terkadang dibawa juga. seingetku jenis ular sanca segede kempol (paha) manusia dewasa obesitas selalu dibawa tiap penampilannya. Untuk menambah kesan angker, tidak lupa sebuah album foto berisi foto foto mengerikan ada disitu, seperti ular memakan tubuh manusia separo masih diluar sedangkan separonya udah ketelan dan masih banyak lagi bagaimana binatang binatang itu memangsa korbannya. kengerian dalam album poto ditambah kliping kliping koran jelas menambah bulukuduk berdiri..album poto terngeri yang pernah saya lihat...hihihihi
itulah lapak arjo menggolo, selalu bikin ribut dengan spiker toa bengak bengok ke seluruh penjuru arah menawarkan ramuan obat - obatan jelas membikin pasar yang gerah menjadi semakin panas. ada sebagian ramuan sengaja ditawarkan secara cuma cuma bagi pengunjung, mumpung promo begitu kata arjo menggolo, seperti abon ulo iwak ulo yang katanya bisa menyembuhkan penyakit kulit...tapi jujur kok bukan karena berpenyakit kulit saya akhirnya makan abon ulo iwak ulo itu, tetapi alesan gratisan hahahaha itulah momen pertama kali saya makan abon ulo iwak ulo...hiiiiiii
suatu ketika dirumah simbah saya, selatan pasar kotagede heboh hiruk pikuk terjadi kepanikan luar biasa. Pakde Bude emak pada bingung, bagaiamana gak bingung tiba tiba gusi simbah saya Almarhum Mbah Jalal Abdurrahim melempung luar biasa kata orang dahulu abuh mithi mithi. saja semua jadi kaget, ada apa gerangan terjadi dengan simbah? bukankah selama ini baik baik saja dan tidak ada keanehan yang mencurigakan. setelah didesak akhirnya simbah mengakui perbuatannya, barusan mencabut gigi di tempat Arjo Menggolo.
"tadi ditanya sama arjo menggolo kalo yang tidak sakit mbayarr, kalo sakit gratisss" kata simbah