Pesona Prabowo-Gibran Pikat Generasi Milenial Menuju Pilpres 2024

Pertarungan menuju Pilpres  14 februari 2024 diprediksi akan sengit, setelah  diumumkannya pasangan calon masing-masing dari partai poltik. dari nomor urut 2 yakni Prabowo subianto dan Gibran Rakabuming raka. 

Diprediksi bahwa pertarungan demokrasi 2024 ini akan  berjalan sengit dari masing-masing calon tentunya, mengingat pasangan calon ini memiliki segudang pengalaman serta trek record yang dibilang ahli dibidangnya masing-masing. dan yang menjadi pusat perhatian ini keluar nama dari Salah satu putra presiden Saat ini yaitu Gibran Rakabuming raka sebagai pasangan Prabowo dalam perebutan tahta menjadi orang nomor satu sebagai kandidat wakil presiden menemani Prabowo Subianto nantinya.

Para pakar Politik memprediksi bahwa dipilihnya Gibran raka buming raka sebagai pasangan Prabowo Subianto yaitu strategi dalam merebut suara rakyat menuju Pilpres 2024 mendatang. Khususnya untuk merebut suara para generasi milenial pada kesempatan menuju Pilpres 2024 mendatang.

Mengingat para generasi milenial menjadi titik pusat suara yang paling mendominasi dalam Pilpres kali ini. Oleh karenanya Gibran Rakabuming Raka dinilai cocok menjadi pasangan Prabowo subianto karena memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu memikat generasi Milenial dan menjadi salah satu sosok inspirasi bagi generasi milenial untuk dapat mempelebar sayap dan memperbasar tingkat persentasi kemenangan dalam pertarungan sengit pada 14 Februari 2024 mendatang.

mengingat pasangan lain dengan segudang pengalaman prestasi dan latar belakang yang tidak kalah mentereng menjadi salah satu Fokus Gibran dalam memenangkan dengan melakukan pendekatan dan merebut suara generasi milenial sehingga mampu menjadi pemantik melihat sosok muda inspiratif dalam memimpin Indonesia dalam 4 tahun kedepan nantinya.

Kedua pasangan ini diharapkan mampu menggebrak membawa perubahan serta inovasi dalam membangun  perubahan bangsa indonesia , jika nanti mampu menang dalam pesta demoraksi pada pilpres kali ini mampu memikat generasi milenial dalam memilih pemimpin dengan tipe pemuda yang menginspirasi serta mempunyau pengalaman dalam memimpin indonesia dan dijadikan sebagai kiblat dari para milenial dan sebagai pasangan prabowo mampu memantik juga transformasi cara memikat generasi milenial pada masa kini dengan cara turun langsung ke generasi milenial serta unjuk gigi dalam media sosial terbuka ini semua untuk memikat para generasi milenial untuk melihat bagaimana daya tarik dari kedua pasangan calon ini.

peran generasi milenial ini merupakan jangka panjang dalam melihat indonesia kedepaannya, sehingga mampu mencetak para generasi yang menjadikan sebuah cerminan sebagai pemimpin yang baik dan sebagai pemuda dan tokoh nasional yang mampu membawa perubahan bangsa indonesia kedepannya lewat estafet para generasi yang akan datang dalam memimpin bangsa indonesia. Ini terbukti dengan cara memikat lewat turun langsung dan Prabowo-gibran merubah gaya kampanye yang kita tahu sebagai menteri pertahanan republik indonesia Prabowo dikenal sebagai sosok yang sulit berhadapan langsung dengan masyarakat karena sifatnya yang terturup dan tegas dalam memimpin para jajarannya. sebagai pasangan dalam mencari dukungan kali ini ialah andil besar para pemuda khususnya generasi milenial untuk memajukan bangsa indonesia sebagai market utama dalam pilpres 2024 kali ini.

Namun sebagai acuan ini mampu menerapkan titik sentral peran para generasi milenial hanya  jangka pendek, mengingat Pilpres ini merupakan ajang mencari simpati dalam kampanye yang dilakukan bagi masing-masing pasangan calon, sehingga para generasi milenial juga jangan cepat puas dan terlena jika memang dimenangkan oleh pasangan Prabowo-Gibran nantinya. Sebagai upaya dalam memajukan indonesia harus ada peran generasi milenial dalam menghadapi kebijakan-kebijakan pemerintah dengan cara melakukan evaluasi terhadap kinerja para pemimpin 4 tahun kedepannya dengan cara kritis dan kritik dalam melihat dinamika ataupun kinerja pemerintah di periode yang akan datang. Jangan hanya duduk diam dan menerima suatu kebijakan pemerintah yang memang tidak pro terhadap masyarakat.