Hai Sobat Kompasiana!
Memasuki dunia perkuliahan adalah babak baru bagi kehidupan pelajar yang beranjak dewasa menjadi mahasiswa, segala hal perlahan berubah, Â mulai dari status, kebiasaan, pertemanan, dan pola pikir. Salah satu hal yang pasti berubah adalah kehidupan bagi perantau yang mau tidak mau harus pisah jauh dari orang tua.
Ada banyak opsi yang bisa dipilih bagi perantau, mulai dari nge-kos, ngontrak bareng teman, tinggal di asrama, dan tinggal bersama kerabat di kota tempat mengenyam pendidikan. Ngekos banyak dipilih bagi sebagian besar perantau karena cenderung lebih memudahkan mengingat banyak tersedia di lingkungan sekitar kampus.
Namun, apa jadinya bila kamu memilih untuk ngekos sekamar berdua dengan sahabatmu? Mungkin diawal kamu akan merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama-sama, tetapi lambat laun akan banyak ketidakcocokan yang membuat kalian ingin pisah, berikut beberapa alasan yang saya dapatkan berdasarkan pengalaman pribadi kakak saya dan juga teman kuliah yang ngekos sekamar berdua bareng teman :
1. Setiap Orang Butuh Privasi Â
Saat kamu sedang bersama teman, kadang kamu tidak sepenuhnya menunjukkan siapa dirimu dihadapan mereka, bisa jadi saat kamu merasa sedih dan ingin menangis kencang, kamu akan kurang leluasa apabila masalah yang sedang menimpamu tidak ingin kamu ungkapkan ke siapapun termasuk dengan roommate. Ngekos berdua dengan teman berarti temanmu mengetahui tiap detail kecil kehidupanmu yang mungkin tidak terlihat dimata orang lain.
2. Â Memakai Barang-Barangmu dengan seenaknyaÂ
Memang sih, kalian hidup sekamar berdua, barang-barang milik kalian cenderung jadi satu. Namun ada hal yang mesti ditekankan bahwa setiap barang sekecil apapun mempunyai hak kepemilikan, sah-sah saja bila temanmu meminta izin sebelum memakainya, tapi bila dia menganggap barangmu adalah miliknya, itu sudah lain cerita.Â
Contohnya kamu membeli detergen, sabun mandi, odol, shampo, dan micellar water cukup untuk dirimu sendiri, namun temanmu terlalu sering ikut memakai barang tersebut sehingga kamu harus sering-sering membeli lagi dengan waktu yang tidak wajar, sebenarnya wajar bila meminta satu atau dua kali, ataupun bila ada teman menginap kita harus membantunya dengan memberi apa yang kita punya, tetapi kalau setiap saat memakai sama saja kamu seperti menghidupi anak orang.
3. Meminjam Uang, Tidak Kunjung DikembalikanÂ
Saat merantau, apalagi segala hal masih ditanggung orang tua, kita mendapat kiriman uang melalui transfer bank. Saat kalian sedang jajan diluar ataupun membeli makanan dekat kos bisa jadi temanmu sedang kehabisan uang cash, ataupun belum mendapatkan kiriman uang lagi.Â