Mohon tunggu...
mazhargunawan
mazhargunawan Mohon Tunggu... Lainnya - tidak bekerja

random suka sejarah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kegiatan PMT Di Desa Cintamulya

25 Desember 2024   14:36 Diperbarui: 25 Desember 2024   14:36 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
proses pembuatan makanan PMT

Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kekurangan gizi pada kelompok usia balita adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan. Status gizi adalah keluaran dari konsumsi, penyerapan, dan pemanfaatan makanan yang ditunjukkan pada keadaan tubuh . Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kesehatan seseorang adalah status gizi yang baik . Penilaian status gizi berperan untuk mengetahui ada tidaknya masalah pada status gizi seseorang, dilakukan melalui pengukuran dari beberapa parameter yang kemudian hasilnya dibandingkan dengan standard atau rujukan . Penilaian status gizi meliputi pengukuran antropometri, pengumpulan informasi mengenai riwayat medis secara klinis dan biokimia, praktik diet, pengobatan yang dilakukan, dan situasi ketahanan pangan .

Gizi yang cukup sangat penting pada lima tahun pertama untuk memastikan anak tumbuh dengan sehat, organ terbentuk dengan fungsi yang tepat, terbentuknya sistem kekebalan yang kuat, dan berkembangnya sistem neurologis dan kognitif. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan merupakan program yang dilaksanakan pemerintah pada kelompok usia balita yang ditujukan sebagai tambahan selain makanan utama sehari-hari untuk mengatasi kekurangan gizi. Program PMT Pemulihan ditetapkan untuk membantu memenuhi kecukupan gizi pada balita.

Desa Cintamulya terletak di kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang, program pemberian makanan tambahan di desa Cintamulya berjalan dengan lancar, proses pembuatann makanannya diproduksi di rumah masyarakat bernama ibu wanti, dengan demikian angka stanting di desa Cuntamulya berkurang dan terbebas dari stanting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun