Atau dalam ruang lingkup mahasiswa, jika kita mengorbankan waktu untuk scroll Tiktok berjam-jam, maka kita harus rela menghabiskan waktu yang bisa saja kita gunakan untuk belajar, membaca buku, mengerjakan tugas, dan bahkan untuk menambah skill yang kita miliki.
Di zaman sekarang banyak mahasiswa yang tidak mempedulikan opportunity cost dari hal yang mereka kerjakan, yang pada akhirnya membuat mereka hidup didalam tekanan dari pilihan yang mereka buat sendiri.
Banyak mahasiswa maupun mahasiswi yang saya temukan mengeluh dengan banyaknya tugas yang ditimpakan pada mereka, padahal mereka secara tidak langsung telah memilih opportunity costnya sendiri; memilih kuliah dengan segala permasalahannya, atau memilih tidak kuliah dengan segala hujatan dan cibiran tetangga.
Pada akhirnya kita tidak akan pernah terlepasa dari resiko yang kita pilih, sebab semua resiko tersebut merupakan bagian dari kita---yang mesti kita terima dengan bangga dan percaya bahwa pilihan kita itu merupakan pilihan kita yang paling baik diantara semuanya.
Itu jugalah mengapa kita mesti memimpin pikiran kita sendiri, mindfulness, imami pikiranmu, sebab beberapa kesempatan hanya datang sekali, dan pilihan kita akan memiliki banyak dampak kedepannya.
Tidak ada pilihan yang benar-benar sempurna, sebab kitalah yang menyempurnakan pilihan itu.
Baca Juga: Mau Jadi Guru? Check Out Dulu!Â
Baca Juga:Â Menuju Dunia Artifical: Punahnya Toko Buku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H