KKN di Desa Penari, Worthy Kah Untuk Ditonton?
Andai kita bertanya film apa yang ditunggu kehadirannya pada tahun 2022 di Indonesia, maka KKN di Desa Penari adalah film yang paling pantas untuk mendapatkan posisi tersebut. Kendati film tersebut harus bersanding dengan Fantastic Beast dan Dr. Strange: Multiverse of Madness.
Di media sosial pun, anda pasti menemukan banyak orang yang berbondong-bondong untuk menyaksikannya di bioskop. Terlebih untuk kaum perempuan, mereka tentu akan membawa pacarnya untuk menonton film tersebut.
Namun apakah KKN di Desa Penari memang layak untuk ditonton?
Well, kali ini saya akan membahas film tersebut, dari segi kekaguman sampai kritikan saya terhadapnya.
KKN di Desa Penari, seperti yang kita ketahui merupakan kisah nyata yang rumornya pernah terjadi pada tahun 2009. Menceritakan beberapa mahasiswa yang sedang melakukan KKN pada sebuah desa didalam hutan yang pada akhirnya menemukan kejanggalan-kejanggalan. Menyebabkan mereka harus mengakhiri KKN tersebut sebab hal yang tidak terduga.
Pada tahun 2019, seorang akun Twitter bernama @Simpleman membeberkan informasi ini ke publik dan menjadi sangat viral. Ceritanya dibaca jutaan kali bahkan sampai Nessie Judge, konten kreator yang fokus pada hal-hal yang berbau mistis dan horror juga mengangkatnya.
Saya masih mengingat tahun tersebut dimana cerita ini terangkat. Teman saya, Roid Zacky Allwan sangat hype waktu itu, menceritakan kami detail demi detail cerita yang ia dapatkan di internet, mengulik dari sudut pandangan Widya maupun Nur.
Kemudian Ulul Azmi Ramdani, salah seorang teman dekat saya juga kena hype-nya. Namun berbeda dengan Roid, dia mengulik informasi melalui buku dan menonton film KKN di Desa Penari versi 2020.
Hype dari cerita ini memang sangat kentara dan memenuhi atmosfer sebagian masyarakat Indonesia kala itu. Media massa, sosial, maupun internet di Indonesia diisi dengan 'cara beradab' di tempat KKN maupun di desa yang terpencil.