Mohon tunggu...
Didi Widyo
Didi Widyo Mohon Tunggu... Administrasi - ASN Pendidik

Pendidik, Trader

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ilmu Kebal, Salim Kancil dan Kesadaran Lingkungan

29 September 2015   23:26 Diperbarui: 1 Oktober 2015   05:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Terdakwa Pembunuh Salim Kancil. Sebagaimana terdakwa korupsi, merasa tidak ada yang salah dengan yang dilakukannya

 

Media cetak dan sosial kemarin (28/09/2015) ramai memuat berita tentang dua orang aktivis lingkungan (Salim Kancil dan Tosan) yang dihakimi dengan sadis oleh masyarakat karena menentang kegiatan penambangan liar di kampungnya Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

http://news.okezone.com/read/2015/09/29/519/1222734/kisah-salim-kancil-dapat-ilmu-kebal-dibacok

Kita sangat berduka dengan kejadian ini dan berharap kejadian ini tidak berulang dan diusut tuntas. Tak kurang Ketua DPR dan Presiden minta kasus ini diusut tuntas.

Salah satu sisi menarik dari kejadian ini adalah berita bahwa Salim Kancil memiliki ilmu kebal. Tidak mempan benda tajam dan atau dibacok. Namun karena diketahui "pengapesannya" atau kelemahannya maka akhirnya dapat terbunuh. Kita masih ingat beberapa bulanlalu dan masih dapat kita cari di Youtube, seseorang dari Gorontalo yang tidak mempan ditembak, bahkan 107 peluru sudah ditembakkan tetapi tidak ada satupun yang menembus badan. Namun, sekali lagi, ketika diketahui pengapesannya, yaitu cincin (tidak jelas batu akik jenis apa), maka orang tersebut dapat dilumpuhkan.

https://www.youtube.com/watch?v=nBJ282HB8iQ

Tentu masih banyak dari kita yang berpikir, "hari gini masih ada ilmu kebal?" Ketika membaca bagian tulisan Salim Kancil yang kebal, pikiran saya langsung melayang ke masa kecil saya di kampung. Masih jelas di ingatan saya, seorang "preman", lebih tepatnya seorang pencuri yang bernama Amat, seorang yang memang ditakuti, akhirnya dapat ditangkap ramai-ramai ketika sedang mencuri dan dihakimi oleh masyarakat. Sangat mirip dengan penghakiman yang dilakukan terhadap Salim Kancil, Amat diarak dan kemudian diseret di jalanan berbatu sambil ditendang, dipukul dengan berbagai benda termasuk dianiaya benda tajam, dari tempat penangkapan ke balai desa yang berjarak sekitar 1,5 km.

Amat, sang pemilik ilmu kebal, ketika dianiaya memang kadang terluka tetapi dengan hanya usapan tangannya dan ludahnya luka-luka tersebut dapar segera pulih. Dalam kasus ini yang bersangkutan tidak sampai meninggal, tetapi diserahkan ke aparat/polisi.

Ilmu kebal, juga ilmu atau hal lain yang tidak nalar, tidak ilmiah, memang sulit diterima kecuali bagi yang telah mengalami dan meihat langsung. Ketika berita tentang begal marak, berita tentang kekebalan ini juga sempat muncul. Saya sendiri termasuk yang "beruntung" karena pernah merasakan kebal "hanya" dengan sedikit amalan bacaan dan jimat yang diberi oleh seseorang.

Intinya ilmu kebal memang ada, dan referensi tentang itu mudah didapat. Aktivis lingkungan dan termasuk kita semua, seburuk-buruknya berdoa, agar kasus Salim Kancil inti benar-benar diusut dan semua yang terlibat mendapat ganjaran yang setimpal, aktivitas penambangan dihentikan. Lingkungan terhindar dari kerusakan yang semakin parah, dan ketenangan di kampung tercipta kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun