Mohon tunggu...
Widyo
Widyo Mohon Tunggu... Administrasi - Dosen

ASN Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Gertak Sambal BEM SI

10 Mei 2016   18:39 Diperbarui: 10 Mei 2016   18:56 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: kabarkampus.com

BANDUNG. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia Jawa Barat membawakan keranda mayat untuk M. Nasir, Menristek Dikti di depan kantor DPRD Jawa Barat, Senin, (02/05/2016). Keranjang ini sebagai simbolis carut marutnya dunia pendidikan di Indonesia. Dalam aksinya, para mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa sejumlah spanduk yang menjadi tuntutan mereka diantaranya Transparansi Biaya Perkuliahan, Hapus Komersialisasi Kampus, Turunkan UKT, dan sebagainya (www.kabarmpus.com).

PADANG – Di Sumbar, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diwarnai aksi demo. Mereka dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Andalas mendatangi gedung DPRD Sumbar. Mahasiswa ingin DPRD ikut mendukung tuntutan mereka, yakni meminta Menteri Ristek dan Dikti, Mohammad Nasir turun dari jabatannya (www.hariansinggalang.co.id).

Sumber Gambar: hariansinggalang.co.id
Sumber Gambar: hariansinggalang.co.id
Dua Mei masih menyisakan agenda. Adik-adik mahasiswa aktivis BEM menuntut untuk dapat bertemu dan beraudiensi dengan petinggi Kemristekdikti untuk menyampaikan tuntutan mereka seperti kutipan dua berita di atas. Terjadilah yang diinginkan para aktivis BEM. Sepuluh Mei Pukul 10.00 WIB bertempat di Gedung Dikti lantai 18, perwakilan mereka, 10 mahasiswa petinggi BEM dari 10 perguruan tinggi, diundang dan diterima oleh Menristekdikti dan jajaran.

Mereka datang bersama pimpinan masing-masing, dan di twiter terlihat duduk manis dengan snack di depan mereka. Tidak seperti ketika di jalan raya, berorasi dengan berani, gagah perkasa dengan semangat 45 dan reformasi, berpidato bergantian mengemukakan tuntutan.

Di dalam bahasa Indonesia kita mengenal lema "gertak sambal", yang artinya tertulis di kamus, ancaman dan sebagainya hanya untuk menakut-nakuti. Tetapi saya yakin adik-adik BEM bukan tidak berani tampil sebagaimana di jalan, tetapi sudah seharusnyalah bahwa sebagai mahasiswa, insan dewasa terdidik, harus tahu etika dan sopan santun. Itulah yang dinampakkan oleh adik-adik BEM ketika beraudiensi dengan Menristekdikti.

Selamat adik-adik BEM, pasti perjuangan anda akan berdampak pada kebijakan pemerintah.

Hidup Mahasiswa..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun