Mohon tunggu...
Ariel Sukma
Ariel Sukma Mohon Tunggu... Aktris - Karya tulis seorang lelaki kecil

tak banyak kata yang diungkap, biar tulisan yang bercerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semua Menikmati Hasil dari Petani (PEnyangga TAtanan Negara Indonesia)

3 Februari 2021   14:13 Diperbarui: 3 Februari 2021   14:27 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua Menikmati Hasil Dari Petani (PEnyangga TAtanan Negara Indonesia)

Semua Menikmati Hasil Dari Petani (PEnyangga TAtanan Negara Indonesia)
Semua Menikmati Hasil Dari Petani (PEnyangga TAtanan Negara Indonesia)
Semester genap tahun 2020/2021 bagian sebagian besar mahasiswa Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Angkatan 2017 melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di berbagai daerah. Ditengah pandemi covid-19 yang tak jua mereda, saya masih dapat memperoleh pembelajaran mengenai dunia pertanian dengan kegiatan PKL di Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Klaten. Topik PKL yang saya ambil berfokus pada hama tanaman padi baik dari segi pengendalian dan juga pemetaan hama padi yang ada di Kabupaten Klaten.

            Kegiatan PKL dominan dilakukan dilapangan guna mengamati langsung hama apa saja yang ada dan bagaimana pengendalian yang dilakukan oleh DPKPP Kab. Klaten. Klaten  terdiri atas 26 kecamatan dengan mayoritas lahan pertanian yang ada menjadi sentra produksi padi. Begitu banyak dan luasnya daerah pertanian di Kab. Klaten maka pengendalian hama memerlukan seorang pengamat yang bertanggung jawab pada suatu kawasan wilayah kecamatan, oleh karena itu muncullah POPT-PHP (Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman -- Pengamat Hama dan Penyakit) seorang yang dipercayakan mengemban tugas melakukan pengamatan rutin dan berkoordinasi dengan setiap kelompok tani untuk melakukan gerakan pengendalian hama bersama para petani dimana setiap petugas POPT -- PHP bertanggung jawab pada wilayah kecamatan yang ditugaskan, total ada 14 POPT di Kabupaten Klaten pada tahun 2021

            Selama terjun ke lapangan dalam kegiatan PKL, saya banyak bertemu dan belajar dari POPT dan para petani baik pembelajaran kehidupan maupun bidang pertanian. Dari kegiatan ini saya dapat mengetahui beberapa tanda serangan hama pada tanaman padi dan bagaimana penaganannya. Berbagai masalahpun saya ketaui, mulai dari subsidi pupuk, serangan hama, tidak adanya tenaga kerja dan berbagai permasalahan pelik lainnya yang membuat petani banyak dirugikan dan hanya mendapat sedikit keuntungan dari sekian lama perjuangannya bertanam padi. Permasalahan-permasalahan seperti ini membuat generasi muda seperti saya engga mendekati dunia pertanian karena terkesan kotor, susah, tradisional, dan tidak menghasilkan profit, oleh sebab itu jarang sekali adanya petani muda yang melanjutkan pertanian Indonesia kedepannya.

            Indonesia negara agraria, macan asia dengan lumbung padinya. Negara dengan ribuan hektar lahan pertanian yang menjadi penopang kehidupan bangsa. Petani (Penyangga Tatanan Negara Indonesia) mulai tergurus kuantitasnya, terjajah kesejahteraannya. Terimakasi PKL FPB UKSW dan DPKPP Klaten atas kesempatan emas menimba ilmu di dunia pertanian, sebagai generasi muda, saya mau melanjutkan perjuangan pertanian Indonesia, membawa kembali pertanian Indonesia ke era keemasan. Saya muda, saya tak malu jadi petani. Petani muda siapa takut. Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta, semoga semua makhluk berbahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun