Mazaya Deaswara Kinanti, Dr.Eka Titi Andaryani,S.Pd.,M.Pd
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang
Email : mazayakinanti@gmail.com
ABSTRAK
Proses pembelajaran memiliki penggunaan metode pembelajaran  yang  bervariasi,  salah  satunya  adalah  metode Problem  Based  Learning (PBL).  Adapun  masalah  penelitian adalah  bagaimana  langkah-langkah  perencanaan  dan  proses penerapan  metode  PBL  dalam  meningkatkan keaktifan  belajar dan kemampuan dalam memecahkan masalah. Metode pembelajaran juga dapat membantu perkembangan intelektual peserta didik secara konstruktif. Dan hingga kini hadirnya kurikulum merdeka, metode pembelajaran berpusat pada siswa masih gencar untuk diterapkan. Pemerintah mulai memperhatikan penerapan kurikulum dengan menekankan partisipasi aktif dari peserta didik dalam proses pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas serta mutu dari pendidikan sekolah. Pendidikan merupakan tugas negara yang amat penting. Pendidikan memegang peranan yang sangat urgent dalam segala bidang sehingga bangsa yang sedang membangun dan ingin maju tentu memahami bahwa pendidikan adalah kunci pembangunan, dan tanpa kunci pembangunan dan usaha tersebut tidak akan berhasil. Perkembangan teknologi dan arus globalisasi semakin menuntut perbaikan sistem pendidikan sehingga mampu melahirkan generasi terdidik yang diharapkan. Situasi kehidupan bangsa Indonesia yang sedang dalam keadaan krisis di bidang politik, ekonomi, keuangan, sosial, budaya, dan adanya tantangan yang muncul sebagai akibat kemajuan teknologi, pasar bebas ASEAN tahun 2003 yang lalu dan pasar bebas Asia Pasifik tahun 2020, menuntut bangsa Indonesia untuk mengantisipasinya dengan cara memiliki program dan penyelenggaraan pendidikan yang mampu memberikan kontribusi signifikan untuk menghasilkan individu, masyarakat, dan bangsa yang dibutuhkan negara Indonesia di masa yang akan datang.
Kata Kunci : Problem  Based  Learning, Pendidikan
PENDAHULUAN
Pembelajaran yang menyenangkan memang menjadi langkah awal untuk mencapai hasil belajar yang berkualitas. Nurhadi dan Senduk menyatakan bahwa "belajar akan lebih bermakna apabila siswa atau anak didik mengalami sendiri apa yang dipelajarinya". (Nurhadi dan Senduk 2003:11) Pembelajaran kontekstual ini merupakan model pembelajaran yang mampu mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan yang telah diperolehnya melalui pola pikir mereka sendiri. Suatu pendidikan dapat dikatakan berhasil jika dapat menunjukkan kualitas dari pendidikannya itu sendiri, mulai dari kualitas pendidikan berupa proses ataupun dari kualitas lulusannya. Dengan kata lain, pendidikan tersebut berhasil jika dalam proses mengajar dan belajarnya dilakukan dengan baik, sehingga mampu memberikan hasil lulusan yang berkualitas
Berkaitan dengan hal tersebut memang melalui pendekatan kontekstual pembelajaran yang dilakukan akan lebih bermakna. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai macam strategi di dalamnya. Salah satunya dengan menggunkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) atau PBL. Nurhadi mendefinisikan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) adalah: Suatu pendekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. (Nurhadi, dkk 56).
Pada pembelajaran berlangsung, siswa selalu diarahkan untuk menghafal fakta dan konsep dari informasi yang disampaikan guru. Padahal dengan adanya suatu pendidikan, maka peserta didik dapat menyelesaikan suatu permasalahannya, sebab pendidikan ini juga mengajarkan tentang bagaimana caranya untuk menghadapi suatu permasalahan bukan hanya mengenai fakta dan konsep saja di dalam kehidupannya. Selain itu pengetahuan yang terus berevolusi tentang tumbuh dan berkembang seiring dengan pengalaman baru dalam kegiatan pembelajaran. Adanya pengetahuan yang semakin berkembang maka akan mendapatkan pengalaman baru pula dan dengan adanya pengalaman baru maka membuat mereka untuk memodifikasi serta mengkonstruksi pengetahman ketika peserta didik mengetahan adanya permasalahan di linglongan mereka. Oleh karena itu sudah semestinya pada penyusunan materi ajar juga menggunakan pembelajaran yang berbasis pada masalah atau dapat dikatakan pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan. Dalam hal ini guru perlu memiliki strategi serta konsep dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat belajar secara efektif serta efisien. hingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai dengan baik (Nasution, 2017), serta kegiatan dan langkah dalam pembelajaran akan lebih terarah dan jelas (Pane & Dasopang 2017)
METODE