Mohon tunggu...
Mazaya Conita
Mazaya Conita Mohon Tunggu... -

Psychologist wanna be

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Temukan Cara Asyik Menghafal di Sini

11 Desember 2017   18:15 Diperbarui: 11 Desember 2017   18:24 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu siang di kelas Psikologi Kepribadian, aku duduk di bangku yang terletak di baris kedua tepat di sebelah jendela ditemani olehsahabat yang selalu setia duduk di sampingku. Saat itu, dosenku sedangmenjelaskan tentang teoriHumanistikmilikAbraham Maslow yang terkenal akan hierarki kebutuhan manusianya. Setiap mahasiswa di kelasku sangat antusias dengan pembahasan ini, terlihat dari banyaknya teman-teman yang melontarkan beragam pertanyaan seputar materi perkuliahan yang sedang menjadi pembahasan kami hari ini.

Saat sedang asyik tenggelam dalam pembahasan teori Maslow, tiba-tiba aku melihat seseorang yang selama ini aku kagumi sedang berjalan melewati depan kelasku. Sontak saja perhatianku beralih pada orang itu dan tidak lagi tertuju pada pembahasan teori Maslow di kelas. Karena merasa senang aku pun langsung memberitahu sahabatku tentang apa yang sedang aku lihat di luar kelas, aku menyenggol lengannya dengan harapan ia akan segera memberikan respon seperti biasanya, ya,biasanyadia akan sangat heboh. Tapi sayangnya aku tidak mendapatkan respon itu, karena ternyata ia sedang asyik berkutat dengan smartphonenya. Lalu aku mencoba menyadarkannya lagi dengan mencubit lengannya, setelah ia memberikan respon kami mulai mengobrol hingga sama-sama tidak sadar bahwa kelas hampir berakhir.

Dan ternyata di akhir perkuliahan dosen kami memberikan kuis dadakan. Setelah soal dibagikan aku pun segera mengerjakannya. Soal pertama dan beberapa soal berikutnya masih dapat aku kerjakan dengan baik, tetapi aku mulai bingung setelah sampai pada soal ke 6. Aku benar-benar telah melewatkan penjelasan dosenku tentang materi itu karena terlalu asyik mengobrol dengan sahabatku.Begitu puladengan sahabatku, dari gerak-geriknya dapat aku ketahui jika ia juga bingung dengan beberapa soal dari kuis ini.

***

Dari cerita di atas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya kita tidak dapat memproses semua stimulus sensorik secara bersamaan. Sosok 'Aku' dari cerita itu tidak lagi dapat memberikan atensi atau perhatian pada penjelasan dosennya ketika perhatiannya telah teralihkan pada sosok yang sedang lewat di depan kelasnya. Begitu juga dengan sahabatnya yang sedari tadi asyik bermain smartphone, ditambah lagi mereka berdua justru mengobrol hingga perkuliahan hampir berakhir. Sehingga mereka tidak memahami materi yang dijelaskan oleh dosen dan pada akhirnya mengalami kesulitan saat mengerjakan kuis tersebut.

Ketika suatu informasi tidak masuk ke dalam otak kita karena pengaruh dari sistem atensi, maka tidak akan ada informasi yang dapat kita ingat. Dalam Psikologi Kognitif hal ini disebut dengan kegagalan penyandian yang mengacu pada gagalnya memasukkan informasi ke dalam Long Term Memory (LTM)/Memori Jangka Panjang. 

Selain kegagalan penyandian, kita juga mengenal istilah kegagalan konsolidasi, yaitu hilangnya memori akibat gangguan organik yang terjadi saat pembentukan jejak memori dan akan berakibat pada terbentuknya memori yang tidak sempurna. Kegagalan konsolidasi inilah yang biasa disebut dengan kelupaan, dimana Short Term Memory (STM) / Memori Jangka Pendek bekerja dengan normal akan tetapi gangguan terjadi pada proses perpindahan informasi dari STM ke LTM.

Pemrosesan memori dasar pada manusia melibatkan tiga komponen yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (STM), dan memori jangka panjang (LTM). Lebih jelasnya mari kita lihat skema pemrosesan memori di bawah ini.

Decay secara harfiah berarti pembusukan, lebih jelasnya decayadalah memudarnya memori seiring dengan berjalannya waktu atau karena memori tersebut memang jarang digunakan. Decay dapat terjadi di memori jangka pendek (STM) maupun memori jangka panjang (LTM). Sedangkan interferensi adalah bercampurnya memori-memori yang serupa. Interferensi retroaktif terjadi ketika hadirnya memori baru dapat menghambat pengambilan informasi lama. Interferensi proaktif terjadi saat memori lama menghambat pengambilan memori-memori baru.

Setiap orang memiliki kecenderungan alamiah untuk membiarkan beberapa informasi yang dimilikinya memudar seiring dengan berjalannya waktu. Untuk menghindari hal itu, maka kita harus berusaha untuk menghafalkan apa yang ingin selalu kita ingat, sehingga dapat meminimalisir kecenderungan alamiah tadi. Menghafalkan berarti menempatkan informasi tersebut ke dalam LTM kita, sehingga informasi itu dapat kita recall atau kita panggil kembali sewaktu kita membutuhkannya. Teknik untuk meningkatkan penyimpanan dan pengambilan informasi dalam memori disebut dengan teknik mnemonik.

Terdapat beberapa metode yang disajikan oleh teknik mnemonik untuk memudahkan kita dalam memasukkan dan mengambil kembali informasi dalam LTM, yaitu metode loci, sistem kata bergantung, metode kata kunci, dan teknik-teknik verbal (akronim dan akrostik).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun