Mohon tunggu...
Mayyaza Urfa
Mayyaza Urfa Mohon Tunggu... Apoteker - mahasiswa

mbak mbak cuek

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Tingkatkan Gizi dan Kurangi Angka Stunting: UNNES GIAT 9 Desa Kedungsari Hadirkan Inovasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT)

6 Agustus 2024   14:45 Diperbarui: 6 Agustus 2024   14:52 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi pribadi

Kedungsari, 5 Agustus 2024 – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNNES GIAT 9 Desa Kedungsari telah melaksanakan program kerja Dapur Sehat Atasi Stunting  (DASHAT), sebuah inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting melalui pemberdayaan sumber daya masyarakat desa. Program ini dirancang untuk mempercepat penurunan angka stunting dengan melibatkan masyarakat dalam kegiatan memasak bersama. Kegiatan ini dilakukan secara bergantian di beberapa Rukun Warga (RW) di desa tersebut.
Seluruh rangkaian program DASHAT berjalan lancar dan diikuti dengan antusias oleh masyarakat. Rangkaian acara DASHAT ini terdiri dari pengenalan program, menu makanan, demonstrasi memasak, dan ditutup dengan pemberian saran dan masukan dari peserta. Selain itu, peserta DASHAT juga diberikan kesempatan  untuk mencicipi menu masakan yang telah dibuat. Antusiasme peserta tercermin dari keaktifan peserta dalam bertanya dan memberikan saran terhadap menu makanan yang dibuat.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Pada pertemuan pertama yang diadakan di RW 4, para peserta diajak untuk mempraktikkan resep pepes tahu, nugget tempe, dan bola-bola ubi. Menu ini dipilih untuk menunjukkan bagaimana potensi bahan makanan lokal dapat diolah menjadi hidangan yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi. Pertemuan kedua di RW 09 menampilkan menu yang sama, dengan sasaran yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan lebih luas menu makan sehat dan teknik memasak sebelumnya, sehingga dapat tercapai pengetahuan dan pemahaman yang merata pada masyarakat Desa Kedungsari.

Pertemuan ketiga, kembali diadakan di RW 4, menawarkan variasi menu dengan bolu kukus kentang, nugget ayam, dan pizza nasi. Variasi ini dirancang untuk memberikan pilihan yang lebih luas dan menunjukkan berbagai cara mengolah bahan makanan yang dapat memperkaya pola makan sehari-hari. Dalam setiap sesi, peserta tidak hanya belajar memasak tetapi juga mendapatkan pemahaman tentang pentingnya takaran gizi yang tepat. Penggunaan bahan dan teknik memasak mempengaruhi nilai gizi dari makanan, sehingga program ini juga mengajarkan peserta cara memilih bahan masakan yang bergizi dan mengolahnya secara tepat agar tidak mengurangi khasiat gizi dari setiap bahan masakan.

Sumber : Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi pribadi
Sumber : Dokumentasi pribadi
Akbar Farobi selaku penanggung jawab program mengungkapkan, “Melalui program DASHAT, tim UNNES GIAT 9 berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang serta cara-cara sederhana untuk mempraktikkannya. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung dalam proses memasak dan edukasi tentang gizi, diharapkan program ini dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat Desa Kedungsari dan secara bertahap menurunkan angka stunting. Program ini juga mencerminkan upaya kolaboratif antara perguruan tinggi dan komunitas dalam menghadapi tantangan kesehatan Masyarakat.”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun