Menurut World Health Organization (WHO), hipertensi ialah salah satu penyebab utama dari kematian di dunia dan juga teridentifikasi sebagai salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung coroner (PJK), stroke, gagal jantung, dan juga gagal ginjal.Â
1 dari 3 orang Indonesia mengidap penyakit hipertensi, bahkan angkat penyakit ini selalu meningkat setiap tahunnya. Hipertensi juga sering disebut sebagai silent killer karena orang dengan tekanan darah tinggi tidak memiliki keluhan yang signifikan. Dampak tekanan darah tinggi sangat serius dan dapat mempengaruhi banyak sistem tubuh yang berbeda. Salah satu dampak utamanya adalah peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.Â
Tekanan darah tinggi dapat merusak dinding arteri, meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah dan menghambat aliran darah ke organ vital seperti otak dan jantung. Sebelum anda terkena tekanan darah tinggi, anda perlu tahu faktor risiko yang bisa menjadi penyebabnya "silent killer" ini. Seperti mengonsumsi makanan yang tidak sehat, biasanya didapatkan dari makanan yang memiliki kadar lemak, gula, dan garam lebih tinggi dari batas normalnya setiap hari.Â
Dalam hal ini, mari acari tahu pencegahan yang dapat dilakukan atau disarankan untuk mencegah berkembangnya penyakit tidak menular seperti hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi medis yang sering kali tidak menimbulkan gejala namun dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan jangka panjang. Dalam upaya pencegahannya, mengubah pola hidup menjadi sangat penting.Â
Artikel ini akan mengeksplorasi pentingnya perubahan gaya hidup yang sehat dalam mencegah hipertensi.Â
1. Pola Makan Yang SehatÂ
Mengubah pola makan yang lebih sehat, seperti yang suda dijelaskan dalam Pedoman Gizi Seimbang oleh Kemenkes RI, ialah sebuah langkah awal yang efektif dalam mencegah hipertensi. Diet yang kaya sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian yang utuh, serta makanan rendah garam dan lemak jenuh telah terbukti menurunkan tekanan darah. Penelitian di sebuah jurnal menunjukkan bahwa diet seperti Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), yang menekankan konsumsi buah-buahan dan sayuran serta mengurangi garam, secara signifikan dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik para individu dengan hipertensi.Â
2. Aktivitas FisikÂ
Melakukan aktivitas fisik yang teratur tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan jantung dan metabolisme tubuh saja, tetapi juga dapat menurunkan tekanan darah. Dari yang didapat disalah satu jurnal bahwa latihan aerobik secara konsisten dapat membantu penurunan tekanan darah pada individu untuik mencegah hipertensi. Dengan begitu dapat dilihat bahwa pentingnya aktivitas fisik sebagai bagian dari gaya hidup sehat untuk mencegah tekanan darah tinggi.Â
3. Manajemen Stres dan Kesejahteraan PsikologisÂ
Stres yang kronis atau berkepanjangan juga dapat mempengaruhi tekanan darah secara negatif. Teknik manajemen stres yang dapat dilakukan untuk mencegahnya seperti melakukan meditasi, yoga, dan terapi kognitif perilaku telah terbukti efektif dalam menurunkan tekanan darah serta meningkatkan kesejahteraan psikologis. Salah satu studi berkata bahwa mendukung efek positif dari praktik meditasi dan yoga dalam mengelola tekanan darah pada seseorang dengan hipertensi.Â