Mohon tunggu...
Lalena Bunga Tanjung
Lalena Bunga Tanjung Mohon Tunggu... mahasiswa -

saya adalah mahasiswa baru teknik industri universitas brawijaya.senang berbisnis.senang dengan hal yang baru.senang dengan perubahan..sedang belajar menulis juga..let's make a friend,everybody here...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika SPP Proporsional Menuai Kontroversi

5 Januari 2011   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:56 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_83383" align="alignleft" width="300" caption="get from gogle"][/caption] Tanggal 30 desember 2010 kemarin mahasiswa baru ub dihimbau untuk mengunjungi web siakad ( sistem informasi akademik ) untuk  melihat spp proporsional dan spfp yang ditetapkan untuk masing2 mahasiswa untuk semester selanjutnya.

waw..lumayan mengejutkan, atau bisa dibilang sangat mengejutkan. Banyak mahasiswa yang mengeluhkan spp untuk semester kedepan sangat tidak proporsional. Berdasarkan jalur masuk sudah ditetapkan mahasiswa yang masuk menggunakan jalur snmpt, spks, psb, atau bahkan spmk beberapa jalur tersebut sangat menentukan seberapa banyak mahasiswa harus membaya biaya pendidikannya selama menjadi mahasiswa ub. Sudah semestinya apabila spp seorang mahasiswa yang masuk menggunakan jalur snmptn lebih murah dibanding jalur lainnya. Namun pada kenyataannya tidak sebanding dengan teori yang sudah menjadi wacana. Beberapa ada yang menerima uang kembalian padahal menurut info dari beberapa temannya mahasiswa tersebut dinilai tidak pantas mendapatkan hak tersebut, sebaliknya mahasiswa yang dinilai sebelumnya pantas mendapatkan keringanan biaya spp malah harus menambah biaya spfp dan tentunya biaya spp juga ikut naik. Ironis memang, karena biaya proporsional dinilai dari data-data yang sudah kami berikan saat daftar ulang baik data penghasilan, pengeluaran dll, kami juga tidak mengetahui apakah semua data yang sudah sampai ditangan universitas benar adanya, seseuai dengan realita yang ada. Jika memang ada yang tidak jujur dalam menyampaikan data, bisa dikatakan hal itu yang menyebabkan ketidak proporsionalan biaya pendidikan di ub dan menjadikan kesenjangan biaya proporsional antara satu dan lainnya.

Tanggal 10 januari mendatang banyak info menyebutkan akan dibuka layanan untuk mengajukan keringanan biaya spp serta spfp. Jadi bersiap untuk gedung rektorat lantai 5 bagian keuangan yang akan mendadak dipenuhi mahasiswa menuntut haknya akan kesejahteraan menuntut ilmu di ub.

Pesan saya gunakan lift dengan semestinya dan saya menyarankan untuk naik ke lantai 5 gunakanlah tangga saja agar menambah semangat anda  dan membuat badan anda menjadi lebih sehat (^,^)  dan awas kepleset saat menggunakan tangga.

Go Big Blue!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun