Mohon tunggu...
Maya Triziana
Maya Triziana Mohon Tunggu... -

suka baca, tidur, jalan2, nonton film kecuali horor, seorang IOC via d'BCN

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ternyata Orang (-orang) Perhatian Padaku...

15 September 2014   05:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:41 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terus terang, saya orangnya praktis dan cuek. Walau terlahir sebagai perempuan, saya tidak suka pakai rok, apalagi berdandan. Menurut saya, pakai rok akan menghambat saya dalam berjalan dan duduk. Jalan saya memang cukup cepat. Tapi saya tidak termasuk tomboy lho... Berdandan yang lebih dari bedak, membuat saya merasa wajah saya ‘berat' dan terlihat tua. Oh ya, sepatu paling tinggi yang pernah saya pakai adalah hak 7cm. Itu pun hanya saat kondangan dan hanya 1 sepatu itu saja. Selebihnya, saya selalu memakai wedges atau tumit dengan hak maksimal 5cm. Kalau bukan kondangan, kemana-mana saya hanya memakai sandal.

Hal ini berlaku hingga suatu hari, entah bagaimana keinginan dari dalam yang tiba-tiba menyukai pakaian bermotif cerah, menyukai rok, suka melihat-lihat tas (handbag) dan mulai merasa bahwa memulaskan eyeliner, eyeshadow, blushon dan lipstik bukanlah hal yang berat.

Tentu perubahan ini bukan karena tiba-tiba suatu hari saya berubah isi otak, namun karena sudah melewati perubahan lingkungan, berganti teman, dan mendapat input-input tentang keunikan wanita dari beberapa retreat yang saya ikuti. Dimulai dengan alasan kesehatan. Pemakaian bedak yang biasanya hanya kalau keluar rumah lebih dari 2jam, kini saya pakai setiap akan keluar rumah. Juga karena bibir yang sering pecah-pecah, mulailah saya rutin mengoleskan lipbalm. Lalu kalau dulu kemana-mana hanya kaos oblong dan jeans, mulailah saya punya kaos/baju yang lebih berbentuk, yang ada kerutnya, yang ada aksen lucunya, yang ada rendanya, walau ini hanya saya pakai ke gereja atau saat keluar kota kumpul keluarga.

Dari situ meningkat (eh, termasuk peningkatan bukan yha?) demi alasan kesehatan juga, saya rutin memakai lotion setiap akan keluar rumah, supaya kulit tidak memerah kena sinar matahari. Beberapa waktu kemudian, saya mulai memakai rok, bukan karena terpaksa. Mulai lebih memilih pakaian berwarna terang, mulai suka melihat-lihat model tas (pouch dan handbag), mulai suka membeli aksesoris (anting, gelang, kalung, jepit/bando mainan) dan berinvestasi di perlengkapan makeup yang ramah bagi kulit agar tidak berkesan tua saat memakainya. Hal ini terjadi setelah saya melewati masa remaja.

Kenapa saya ceritakan ini? Nah, begini. Jadi sebenarnya, saya sama sekali tidak menyangka kalau ada orang (-orang) memperhatikan saya. Ya, saya sadar siihh kalau kebetulan ketemu saya di kondangan, ada teman-teman yang untuk beberapa detik akan membelalak melihat saya. Ada juga yang akan bertanya (dan menasehati) agar saya memakai rok / berdandan seperti saat kondangan kalau pergi ke gereja atau saat makan malam kumpul saudara di restoran. Biasanya saya hanya tersenyum dan bilang kalau saya gak suka pakai rok. Namun, saya sama sekali tidak sadar, kalau penampilan saya yang dulu itu, bisa sampai membuat perempuan-perempuan lain kasihan pada saya..........

Saya baru tahu kemarin, ketika seorang kenalan lama sekarang mulai akrab. Perempuan juga... Dia berkata kalau dulu dia melihat saya, yang ada dipikirannya adalah: "Ya ampun... apa ga ada baju yang lebih bagus di lemarinya yha.... Apa ga pernah sempat beli baju yha... Kalau bangun jam berapa sihh koq sampai ga sempat pakai bedak....." Pengakuan ini didukung teman lain (perempuan juga) yang kebetulan ada disitu juga. Waktu dengar pengakuannya, tentu saya ngakak karena malu, sekaligus takjub dengan pemikirannya. Karena, jujuurrr duluuuu saya pikir gaya saya biasa saja lho... Biasa seperti manusia pada umumnya....... Tidak yang sobek-sobek... tidak yang asimetris/junkies... tidak yang belel banget juga.... Tapi ternyata.... menurut pandangan perempuan, saya sampai menimbulkan belas kasihannya.... wkkkkkk Ternyata bukan mama & tante & kakak sepupu saya yang berlebihan menyuruh saya berubah... Padahal teman-teman yang mengaku pada saya ini, bukan tipe yang alay suka foto duckface, atau yang suka pakai high heels kemana-mana, atau yang mengikuti trend, pakai tas bermerk terkenal, pakai bulu mata palsu, bukan....

Jadi, saya tulis ini sekarang, untuk berbagi ke para cewek yang pemikirannya masih seperti saya yang dulu. Logikanya, kalau para cewek lain bisa berpikir gaya saya menyedihkan, apalagi para cowok yha........ Jangan-jangan mereka melihat saya sebagai onggokan selimut atau bantal alas duduk yang kusut dan kacau. =))

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun