Para kaula muda Indonesia saat ini sedang hangat membicarakan peristiwa yang terjadi di negara tentangga kita yakni Thailand. Kasus yang menimpa seorang aktris cantik yang sangat bertalenta bernama Tengmo Nida. Ia lahir pada 13 September 1984 dan memiliki nama asli Tangmo Patcharaveerapong. Namun ia  mengganti namanya menjadi Pataratida Patcharaveerapong lalu Nida Patcharaveerapong. Hingga akhirnya akrab dengan nama panggungnya sebagai Tangmo. Ia menyelasaikan studi nya di College of Social Innovation Rangsit University, ada juga yang mengatakan Ia belajar di Dhurakij Pundit University.
Ia memulai karirnya sejak masih SMA dengan menjadi penyanyi, kemudian model, lalu yang terakhir ia memilih menjadi aktris. Sehingga di negara Thailand sendiri bakatnya sudah terkenal dan termasuk kedalam artis legend di Thailand. Selama 24 tahun berkarir, dia sudah membintangi sebanyak kurang lebih 38 judul drama Thailand salah satu nya adalah Bangkok Love Story Innocence, 4 film layar lebar dengan judul paling terkenal The Fallen Leaf, 7 acara televise, dann penghargaan yang banyak Ia dapat sejak masih belia. Â Pada tahun 2013 ia sudah pernah menikah dengan actor Thailand bernama Tono Phakin Kumwilaisuk. Namun pernikahan mereka hanya bertahan selama 2 tahun dan akhirnya mereka bercerai.
Mengapa kasus Tengmo Nida ini sangat menarik masyarakat bahkan terdengar di telinga warga Indonesia karena ketenarannya inilah dan tentu saja fans dari Indonesia merasa kehilangan dengan tewasnya Tengmo Nida. Tengmo ditemukan meninggal dunia dengan kondisi yang sangat mengenaskan disebuah sungai besar di provinsi Nonthaburi, Thailand. Dimana kejadian ini terjadi saat Tangmo sedang menghabiskan waktu bersenang-senang bersama teman-temannya. Banyak hal-hal mencurigakan yang ditemukan selama investigasi sehingga kasus ini viral diseluruh penjuru dunia. Jasad Tangmo ditemukan pada hari sabtu 26 Februari 2022 dengan kondisi yang sangat mengenaskan mengapung didekat Dermaga Pibulsongkram. Tangmo dilaporkan jatuh dari perahu dan menghilang pada malam itu.Â
Kronologi yang diungkap ke public yakni pada tanggal 24 Februari 2022 Tangmo terlihat menaiki speedboat di Chau Praya bersama lima orang temannya. Siapa sajakah mereka? Pertama ada perempuan bernama Gatick yang mana dia adalah manajer Tangmo. Kedua adalah perempuan bernama Sand yang dianggap sahabat Tangmo. Ketiga yakni lelaki bernama Job yang bekerja sebagai penata rambut. Lalu Por si pemilik speedboat, dan Robert yang mengemudi speedboat tersebut.Â
Pada malam itu Tangmo dan lima orang ini berencana untuk pergi dari Krung Thon Bridge di Bangkok menuju ke The Rama VII Bridge di Nonthaburi. Sekitar jam 10 malam teman-teman Tangmo bercerita bahwa Tangmo ingin buang air kecil. Namun dikarenakan toilet kapal sedang rusak akhirnya Tangmo pergi ke bekalang bagian kapal dan duduk diujung kapal untuk buang air kecil. Gatick manajernya mengatakan bahwa saat itu Tangmo tidak memakai pelampung karena Tangmo ingin berfoto dengan pakaian yang sedang dikenakannya. Menurut kesaksian teman-teman nya itu, supir kapal yang tersentak saat mengemudi mengakibatkan Tangmo jatuh ke air didekat Dermaga Pibulsongkram I.Â
Sand sahabat Tangmo memberikan kesaksian bahwa saat jatuh Tangmo sempat memegang kaki Sand, namun Sand yang sedang bermain ponsel tidak menyadari bahwa Tangmo sedang meminta tolong akibat jatuh. Dan Gatick si manajer mengaku bahwa ia sedang menikmati pemandangan ketika peristiwa itu terjadi sehingga tidak ada yang mengetahui bahwa Tangmo jatuh malam itu.Â
Setelah mengetahui bahwa Tangmo menghilang, mereka tidak langsung meminta bantuan tetapi malah mencari Tangmo sendiri. Mereka berputar dan meneriaki nama Tangmo namun saat dirasa Tangmo sudah tidak ditemukan barulah mereka meminta pertolongan. Mereka menghubungi tim penyelamat sekitar pukul 11.50 PM. Â Saat tim penyelamat datang, pencarian Tangmo mengalami kendala karena arus sungai saat itu sangat kuat dan cahaya lampu sangat minim. Aneh nya, saat tim penyelamat tiba di TKP mereka tidak dapat menemukan 5 orang yang melaporkan kejadian itu. Bahkan selama sehari penuh 5 orang tersebut tidak dapat dihubungi oleh polisi. Teman-temannya ini juga tidak langsung menghubungi orangtua atau keluarga Tangmo sehingga polisi baru menyampaikan berita ini keesokan harinya.
Seorang nelayan yang menjadi saksi mata malam itu mengaku bahwa Kapal yang dikendarai oleh Robert ini melaju dengan kecepatan penuh dan berbelok sangat kencang. Begitu pula kesaksian dari 3 orang temannya yang berhasil ditemukan polisi beberapa hari setelahnya. Divisi TCSD juga menemukan bukti tersebut dari ponsel milik Por yang sedang merekam kecepatan speedboat malam itu. Maka dari itu, Por dan Robert didakwa karena kelalaian yang mengakibatkan Tangmo menghilang dan meninggal dunia.
Foto jasad Tangmo yang tersebar semakin meyakinkan masyarakat bahwa Tangmo tidak mati kerena jatuh saja, melainkan ada kejadian yang terjadi sebelum Tangmo jatuh kesungai. Seluruh tubuhnya ditemukan membengkak, wajahnya sudah membiru bahkan cenderung hitam, dan mata nya membelalak. Berdasarkan hasil autopsy dan laporan hasil rumah sakit disimpulkan bahwa Tangmo meninggal karena tenggelam. Ditemukan juga pasir didalam paru-parunya sehingga polisi yakin bahwa Tangmo jatuh ke air masih dalam keadaan hidup. Polisi juga menemukan luka yang cukup dalam dan panjang sekitar 30cm di paha kanan Tangmo yang menyebabkan Tangmo tibak bisa berenang ke daratan. Menurut ahli forensic, luka ini disebabkan karena baling-baling perahu.
Seiring perkembangan kasus ini, warganet menemukan banyak kejanggalan yang terjadi
- Gatick si manajer melakukan klarifikasi dimana saat pers conferens itu dilakukan Gotick sama sekali tidak terlihat sedih. Bahkan ia malah mengatakan jika Tangmo mati, penghasilan Gotick akan menurun. Sedangkan warganet Thailand sudah banyak yang tau jika anak Gotick hak asuh nya diberikan kepada Tangmo. Mulai dari jaminan sekolah hingga jaminan asuransi anak  tersebut atas nama Tangmo Nida. Saat dia tanya oleh polisi pun Gotick mengaku tidak bisa berenang, sedangkan dipostingan instagram nya Gotick sering mengupload video ia sedang berenang bersama anaknya.
- Kejanggalan kedua yakni Sand sahabatnya Tangmo sebenarnya mengetahui jika Tangmo jatuh namun dia tidak menolong Tangmo malah berkata bahwa Tangmo mungkin nanti akan mencari tumpangan ke kapal lain. Hal ini sangat membuat marah netizen sehingga asumsi jika Tangmo dibunuh teman-temannya sudah menyebar luas. Bahkan saat liburan itu, Tangmo sering mengupload foto dirinya tidak terlihat bahagia, matanya sendu dan dia seakan-akan tertekan. Netizen menyadari bahwa Tangmo bisa saja sebenarnya dijual oleh teman-temannya sendiri karena apa? Setelah meninggal nya Tangmo, 5 orang tersebut tidak ada yang dipenjara. Mereka hanya membayar denda. Dan Ibu dari Tangmo Nida sendiri juga memilih memaafkan Por dan Robert dengan imbalan 30 juta Bath atau sekitar 13.202.064.558 Rupiah.
Dari kasus Tangmo ini dapat kita ambill nilai-nilai kehidupan yang sengat berarti bahwa perempuan secantik Tangmo bisa meninggal dengan mengenaskan. Kecantikan yang diinginkan banyak orang justru bagi kehidupan Tangmo malah tidak memberikan kebahagiaan bagi dirinya. Banyak yang iri padanya. Dan semua bermuka dua dihadapan Tangmo Nida.Â