Kampus mengajar merupakan bagian dari program kampus merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi dalam sambutannya menjelaskan bahwa "Kampus Mengajar sebagai bagian dari implementasi Kebijakan Kampus Merdeka merupakan program strategis yang sangat bermafaat bagi mahasiswa. Kampus Mengajar  menghadirkan mahasiswa untuk membantu pembelajaran, adaptasi teknologi, administrasi dan manajerial sekolah sebagai bagian dari penguatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah Sekolah Dasar maupun Sekolah Menengah Pertama. Mahasiswa hadir sebagai partner guru dalam melakukan kreativitas dan inovasi pembelajaran. Melalui interaksi tersebut diharapkan dapat menumbuhkan jiwa sosial, kepedulian, kepemimpinan, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan soft skills lainnya yang sangat dibutuhkan di masa depan".
SD IT Ulul Azmi Cimahi merupakan salah satu sekolah sasaran dari program Kampus Mengajar Angkatan 2 ini. Kegiatan dimulai sejak awal bulan Agustus 2021 hingga penghujung bulan Desember tahun 2021. Terdapat 6 mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda ditugaskan di sekolah tersebut untuk membantu kegiatan pembelajaran.
Dikutip dari Nusantara & Purwanto (2015) menjelaskan bahwa salah satu kompetensi yang harus dimiliki siswa pada jenjang sekolah dasar (SD) khususnya kelas awal adalah kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau biasa disebut dengan calistung. Â Namun di dalam kurikulum yang sedang berlaku di Indonesia saat ini yakni kurikulum 2013, siswa tidak memiliki kesempatan belajar calistung secara penuh dalam proses pembelajaran. Disamping itu, Permendiknas RI No.58 tahun 2009 tentang standar pendidikan Anak Usia Dini menjelaskan bahwa siswa yang telah selesai menempuh PAUD hanya memiliki kemampuan tertinggi membaca dan menulis nama sendiri, berkomunikasi lisan sederhana, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca menulis dan berhitung. Sementara itu ketika siswa memasuki jenjang sekolah dasar, siswa akan dihadapkan dengan berbagai mata pelajaran yang menuntut kemampuan siswa dalam hal membaca, menulis dan berhitung.
Dengan adanya kesenjangan tersebut, tentu menimbulkan sebuah masalah baru, dimana mayoritas siswa sekolah dasar di kelas awal saat ini memiliki kemampuan calistung yang cukup rendah.
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ulul Azmi Cimahi termasuk sekolah dasar yang mengalami kendala kemampuan siswa dalam hal membaca, menulis dan berhitung, khususnya siswa di kelas awal. Pembelajaran pun berlangsung kurang efektif dikarenakan masih adanya penyebaran virus covid-19 yang mengharuskan siswa dalam beberapa waktu hanya dapat melakukan pembelajaran di rumah.
Menanggapi hal tersebut, tim mahasiswa kampus mengajar Angkatan 2 SD IT Ulul Azmi mengadakan kelas literasi sebagai salah satu sarana untuk melaksanakan pembelajaran calistung di luar jam pelajaran sekolah. Program kelas literasi ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, diantaranya:
- Kartu Literasi : Kartu literasi merupakan kartu monitoring perkembangan kemampuan literasi anak khususnya dalam hal kemampuan membaca. Setiap hari, anak dibiasakan untuk latihan membaca sedikitnya sebanyak 5 baris.
- Penerapan modul literasi dan numerasi : Modul literasi dan numerasi merupakan salah satu produk yang dihasilkan oleh tim mahasiswa kampus mengajar Angkatan 2 SD IT Ulul Azmi Cimahi. Di dalamnya memuat berbagai latihan membaca, menulis dan berhitung untuk siswa kelas I sekolah dasar. Terdapat 2 tingkat modul literasi dan numerasi, yakni tingkat 1 dan tingkat 2. Modul tingkat 1 ditujukan untuk siswa dengan kriteria kemampuan calistung sedang dan kurang. Materi yang dimuat di dalam modul tersebut diantaranya latihan menulis huruf abjad dan angka dengan bantuan titik-titik, latihan mengeja 2 huruf menjadi 1 suku kata, latihan penjumlahan dan pengurangan sederhana, serta lembar permainan yang berisi latihan menjodohkan gambar dengan tulisan serta mewarnai.
- Kelas tambahan literasi dan numerasi : Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya peningkatan kemampuan calistung siswa di luar jam pelajaran sekolah mengingat tidak semua mata pelajaran tertuju pada latihan calistung. Sasaran dari kelas tambahan literasi dan numerasi ini adalah siswa dengan kriteria kemampuan calitung sedang dan kurang. Kegiatan ini dilaksanakan 2 kali dalam 1 minggu dengan waktu pembelajaran selama 2 jam. Di Kelas ini, bimbingan latihan membaca, menulis dan berhitung dilakukan lebih intensif lagi berdasarkan kemampuan masing-masing siswa.
Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, tim mahasiswa kampus mengajar juga mendampingi kegiatan belajar mengajar di kelas. Pendampingan ini difokuskan untuk membantu siswa yang masih memiliki kemampuan calistung yang sangat rendah. Hal ini dilakukan agar siswa dengan kemampuan yang rendah tetap dapat mengikuti dan memahami materi pelajaran yang disampaikan dan siswa yang lain pun tidak terhambat sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Pembelajaran calistung ini sangat dibutuhkan siswa diluar kegiatan pembelajaran di sekolah dikarenakan banyak dari mereka tertinggal pelajaran akibat kemampuan calistung yang tidak memadai. Dari pelaksanaan program kelas literasi di SD IT Ulul Azmi Cimahi, dapat dilihat bahwa program ini  mampu menumbuhkan semangat belajar siswa dan meningkatkan kemampuan siswa dalam hal calistung. Program ini juga membuktikan bahwa program kegiatan serupa sangat dibutuhkan oleh para siswa, khususnya siswa kelas awal dengan kemampuan calistung yang rendah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H