Mohon tunggu...
Mayori Mayangsari
Mayori Mayangsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa pendidikan sejarah

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-Usul Nenek Moyang

19 Desember 2024   11:03 Diperbarui: 19 Desember 2024   11:03 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cikal bakal nenek moyang bangsa Indonesia ditengarai sebagai keturunan hasil percampuran ras Mongolia, Kaukasoid dan Negrito, sebagai manusia bertradisi benua yang kemudian berganti tradisi kepulauan pasca zaman es, jauh sebelum masehi di masa prasejarah. Perlahan-lahan melampaui waktu ratusan ribu tahun, manusia benua tersebut ditransfer oleh lingkungan dangkalan Sunda dan Sahul menjadi manusia kepulauan, yang sejak semula mencakup kawasan yang kini disebut Sumatra sampai Papua, hingga membentuk pribadi dan tradisi maritim yang berjiwa bahari dengan teknologi maritim yang terus berkembang. Setapak demi setapak terbentuklah manusia kepulauan yang berjiwa bahari dengan teknologi maritime yang terus berkembang. Dengan alat penyebrangan yang masih sederhana, sekiar 60.000 SM, nenek moyang Indonesia melanjutkan pengembaraannya ke benua Australia. Dalam hal ini Tabrani tidak menjelaskan secara gamblang tentang kapan waktu terbentuknya kepulauan Nusantara. Meskipun memang untuk mendukung temuannya Tabrani menyampaikan argument tentang bukti-bukti sejarah berupa gambar perahu di gua/cadas di wilayah Nusantara. "Nenek-moyang bangsa-bangsa Asia yang keluar dari Afrika sekitar 100.000 tahun lalu itu menyusuri sepanjang pesisir selatan ke arah timur dan lebih dulu berpusat di Asia Tenggara sekitar 60.000 tahun lalu, baru kemudian menyebar ke berbagai kawasan di utaranya di Asia," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Dr Sangkot Marzuki kepada pers di Jakarta, Jumat (11/12/2009). Riset ini dilakukan oleh lebih dari 90 ilmuwan dari konsorsium Pan-Asian SNP (Single-Nucleotide Polymorphisms) dinaungi Human Genome Organization (Hugo) yang meneliti 73 populasi etnik Asia di 10 negara (Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, India, China, Korea, Jepang, dan Taiwan) dengan total sekitar 2.000 sampel.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun