Mohon tunggu...
Mayozi Ikhsan
Mayozi Ikhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memancing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tuduhan Kaum Orientalis terhadap Nabi Muhammad Saw

21 Desember 2022   20:34 Diperbarui: 21 Desember 2022   20:48 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabi Muhammad Saw adalah manusia yang sempurna, Nabi dan Rasul yang agung, tokoh sejarah yang berpengaruh di dunia yang paling banyak difitnah, dicacimaki, dimusuhi oleh musuh-musuhnya dan dicintai pula oleh sahabat dan umatnya. Salah satu kaum yang memfitnah dan menuduh Nabi Muhammad Saw adalah kaum orientalis. 

Orientalis adalah golongan sarjana-sarjana Barat yang mendalami bahasa-bahasa dunia timur dan kesusteraannya, dan mereka juga menaruh perhatian besar  terhadap agama-agama dunia timur, sejarahnya, adat istiadatnya dan ilmu-ilmunya. Kaum orientalis memfitnah Nabi Muhammad Saw dengan tuduhan yang sangat keji dan tidak manusiawi karena beliau dianggap sebagai syetan.

Nicetas of Byzantium sebagai seorang orientalis Kristen yang tidak suka kepada Nabi Muhammad Saw pernah menyatakan bahwa Muhammad bersungguh-sungguh hendak menghancurkan agama Kristen dengan bantuan kekuatan syetan. Menurutnya, Muhammad adalah Nabi palsu dan pelaku dosa yang menyesatkan manusia dengan cara merampas kitab suci dan menjanjikan manusia dengan kehidupan yang mudah, memanjakan manusia dengan kelakuan buruk, dan menggunakan kekerasan untuk menundukkan lawannya dalam menerima ajarannya.

Tudingan Nicetas tersebut, merupakan bentuk ketidaksukaan terhadap agama Nabi Muhammad Saw yang berkembang dengan cepat sehingga tidak dapat dibendung dan Nabi Muhammad Saw dianggap sebagai syetan dan Nabi palsu yang membawa petaka dan dosa serta mengajarkan keburukan dan kesesatan kepada manusia yang didukung oleh syetan untuk mengelabui manusia. Pandangan ini, dikuatkan oleh Peter the Venerable sebagai seorang orientalis Kristen, bahwa Muhammad tidak memenuhi kriteria sebagai seorang Nabi karena tidak menunjukkan mukjizat dan ramalan-ramalan tepat sebagai syarat seorang Nabi.

Kedua orientalis ini, sama-sama menganggap Nabi Muhammad sebagai syetan yang dapat menyesatkan manusia yang mengakui dirinya sebagai Nabi yang membawa kitab suci sebagai sumber pedoman bagi kaumnya. Thomas of Tuscany sebagai seorang orientalis Kristen yang menyatakan bahwa Muhammad merupakan pencuri, pembunuh, binatang berbentuk manusia, penyihir, dan anak pertama serta wakil syetan.

Tuduhan kaum orientalis tersebut, sepakat bahwa Muhammad adalah syetan yang menyesatkan manusia. Walaupun tudingan tersebut, tanpa argumentasi yang jelas, tetapi karena kebencian, ketakutan, dan permusuhan yang dihembuskan oelh tokoh-tokoh orientalis Kristen untuk menyerang agama Nabi Muhammad Saw yang terus-menerus mendapatkan simpati dari manusia yang mempercayai kebenaran ajaran Nabi Muhammad Saw. Dengan kondisi tersebut, mereka berusaha menghembuskan angin kebusukan kepada manusia supaya tidak mempercayai Nabi Muhammad Saw sebagai Nabi umat Islam.

Nabi Muhammad Saw adalah seorang manusia yang terhormat dan memiliki akhlak yang mulia. Namun kaum orientalis tidak mengakui hal tersebut, walaupun mereka mengetahui tentang kepribadian Nabi Muhammad Saw, tetapi kerena alasan kebencian permusuhan, dan ketakutan kepada Nabi Muhammad Saw sebagai pembawa risalah Islam yang sempurna dan menggema di seluruh dunia. Dengan ketakutan itu, mereka berusaha sekuat tenaga dan kemampuannya untuk mentelanjangi kepribadian Nabi Muhammad Saw baik secara fisik maupun secara kejiwaannya.

Aloys Sprenger menyatakan bahwa Muhammad terkena penyakit jiwa atau menderita histeria. Begitu pula, Gustav Weil menegaskan bahwa Muhammad terkena penyakit epilepsi. Sedangkan Margoliouth melihat kasus epilepsi pada keadaan jiwa Muhammad ketika menerima wahyu dengan mencucurkan keringat, pusing, dan kadang-kadang jatuh pingsan.

Tuduhan kaum orientalis tersebut, tidak meruntuhkan kewibawaan Nabi Muhammad Saw sebagai manusia maupun sebagai Rasul. Namun mereka tetap terus-menerus melakukan tudingan dusta yang lebih keji terhadap Nabi Muhammad Saw dengan tuduhan sebagai ahli sihir, manusia syahwati, penyeru kepada kekerasan dan kejahatan. Hal ini, ditegaskan oleh R.W. Souther sebagai orientalis, bahwa Muhammad yang ditulis oleh cendikiawan Barat pada abad pertengahan jarang sekali yang menyajikan secara jujur dan obyektif. Semuanya kajiannya berkisar Muhammad menikahi Khadijah janda kaya, mengidap penyakit ayan, belajar dari Kristen, dan tukang sihir.

Nabi Muhammad Saw adalah penyebar kebenaran dan perdamaian karena beliau diutus oleh Allah untuk memperbaiki akhlak manusia, bukan untuk menyebarkan kepalsuan tetapi keadilan dan kebenaran. Namun tuduhan kaum orientalis terhadap Nabi Muhammad Saw semakin menjadi-jadi tanpa terkendali dengan akal sehat karena beliau dituding sebagai syetan, pencuri, pembunuh, perampok, pemalsu, pembohong, dan juga sebagai penipu yang ulung. John Calvin sebagai orientalis Kristen menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw sebagai pembohong dan musuh Yesus. 

Begitu pula, Philip K. Hitti sebagai orientalis Kristen Libanon, menyatakan bahwa Nabi Muhammad Saw adalah seorang penipu yang lihai. Kalau Nabi dituding sebagai penipu yang lihai, berarti Nabi Muhammad Saw adala Nabi dan Rasul palsu, Nabi Muhammad Saw menerima al-Qur'an sebagai mukjizat adalah palsu, bahkan menyampaikan risalahnya pun palsu, sehingga Nabi Muhammad Saw dianggap sebagai tukang sihir dan gila atau sakit jiwa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun