Mohon tunggu...
Mayonal Putra
Mayonal Putra Mohon Tunggu... -

Hobi menulis dan membaca. Beberapa karya tulis berupa essay, feature, cerpen, puisi terbit di media lokal Sumbar, Riau dan Kepri..

Selanjutnya

Tutup

Politik

RTRW Riau Berlarut-Larut, Dewan Datangi Menhut

22 Juli 2012   09:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:43 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) hinga kini belum juga jelas nasibnya. Bahkan, pemerintah pusat terkesan menggantung pengesahannya. Sementara, revisi penetapan RTRW  sudah sejak DPRD Riau periode 2004-2009 lalu dan pansusnya pun juga telah dibentuk.

Hal itu dikatakan anggota komisi A, DPRD Riau, Riky Hariansyah kepada wartawan akhir pekan lalu. Dikatakan, dewan akan temui mentri kehutanan (menhut). Namun sebelumnya, dia akan mendiskusikan dulu dengan DPR RI tentang penggantungan penetapan RTRW.

Menurutnya, pemerintah pusat sengaja menggantung penetapan revisi RTRW karena ada kepentingan tetrtentu di dalamnya. Sebab, hal itu merupakan aspek bisnis perusahaan yang menjanjikan. Oleh karenanya, pihaknya akan mendesak Menhut untuk bertindak tegas.

"Memang sudah sangat berlarut-larut. Padahal Riau sudah membutuhkan pengesahan RTRW tersebut. Sebab, permasalahan lahan dan konflik hutan alam sudah tidak terbendung lagi. Dalam waktu dekat ini, kita akan datangi Mentri Kehutanan (Menhut), dan mempertanyakan persoalan nasib  RTRW tersebut,"ungkap politisi PKB itu.

Dikatakan, RTRW sudah sangat mendesak untuk menimalisasi konflik lahan yang ada di Riau. Pasalnya, tiap bulan ada saja korban yang berjatuhan. Riky menilai, korban tersebut selalu rakyat kecil yang seharusnya mendapat suaka dari negara.

Sedangkan pemicunya, menurut Riky adalah masalah tapal batas dan lahan konsesi perusahaan dengan warga. Riky juga menegaskan, bila tidak ada ketegasan pusat, dalam hal ini masyarakat Riau sendiri yang akan dirugikan dari waktu ke waktu.


"Kita tak ingin lagi ada konflik yang memakan korban, akibat konflik lahan. Sebetulnya tak terhitung lagi berapa jumlah konflik yang ada di Riau, bahkan kita tak dapat lagi menghitung korban yang berjatuhan. Ini tak boleh dibiarkan berlarut-larut," pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun