Indonesia merupakan salah satu negara yang dilakui oleh garis Khatulistiwa, membuat Indonesia hanya mempunyai dua musim. Dua musim ini ialah musim kemarau dan hujan. Musim hujan di Indonesia terjadi di sepanjang bulan September hingga November.
Dengan berlangsungnya musim hujan ini, terjadi pula fenomena alam yang disebut sebagai La Nina. Fenomena alam ini sudah dimulai pada pertengahan tahun 2020 dan diprediksi akan tetap berlangsung hingga akhir tahun 2022 dan berkemungkinan berlanjut sampai awal tahun 2023. Hal ini pula yang menjadi sebab fenomena kali ini berbeda, dan disebut sebagai La Nina Triple Dip. Fenomena ini awalnya terjadi pada tahun 1973-1975 dan 1998-2001.
BMKG telah menghimbau seluruh masyarakat, Pemerintah Pusat, hingga Pemerintah Daerah untuk selalu waspada akan potensi terjadinya bencana hidrometeorologi basah yang ditimbulkan dari adanya La Nina Triple Dip ini.
Bencana yang bisa saja muncul yaitu, banjir, bandang, angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, dan lain sebagainya. Tak hanya masalah bencana, masyarakat juga perlu waspada akan potensi timbulnya penyakit seperti diare, demam berdarah, leptospirosis, infeksi saluran pernapasan akut, penyakit kulit, dan lainnya.
Beberapa waktu yang lalu, Mahasiswi IPB ditemukan meninggal dunia di Banjir Kanal Barat jembatan besi Tambora Jakarta Barat setelah sempat dinyatakan hilang usai terjatuh di gorong-gorong dan terseret arus banjir di Jalan Dadali, Kota Bogor.Â
Penyebab terjatuhnya mahasiswi tersebut adalah saat melawan arus banjir, jalan yang dilewati ternyata tidak ada pembatas jalan. Sehingga hal demikian menjadi perhatian masyarakat, kemana pemerintah dalam penanggulangan banjir dan efektifitas infrastruktur?
Pembangunan infrastruktur yang memadai harus segera diperhatikan oleh pemerintah, menimbang akan peristiwa yang telah terjadi dan marak nya banjir akibat fenomena La Nina ini agar tidak lagi memakan korban jiwa dan hal ini tentu nya merupakan tanggung jawab bersama demi keamanan dan kesejahteraan kita selaku warga Negara Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H