Mohon tunggu...
Maymunah Qolbu Asy syifa
Maymunah Qolbu Asy syifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Makan Indonesia yang Termasuk dalam Tabu Makanan

28 November 2023   19:21 Diperbarui: 28 November 2023   19:29 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi budaya makan di Indonesia (Foto: Liputan6)

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki berbagai ras, suku, agama, bahasa dan budaya. Terdapat 16.771 pulau dan 1.340 suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dengan berbagai kebudayaan yang berbeda. Dengan berbagai keberagaman budaya yang beraneka ragam yang ada di Indonesia, salah satunya adalah budaya makan. Pola makan seseorang di masyarakat tertentu sangat dipengaruhi oleh budaya mereka. Banyak pantangan dan mitos tentang pola makan yang  masih dipegang oleh orang-orang. Salah satu aspek budaya yang menonjol dalam komunitas tertentu adalah makanan. Keberagaman suku di Indonesia menyebabkan perbedaan dalam pilihan makanan pokok.

Makanan yang dianggap tabu adalah makanan yang dilarang dimakan oleh seseorang karena dianggap dapat berdampak buruk pada mereka. Seringkali, suatu makanan menjadi tidak boleh dimakan oleh orang tertentu, seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, perempuan dan laki-laki dewasa, dan orang sakit. Ditabukannya makanan tertentu oleh seseorang dapat disebabkan oleh berbagai alasan, seperti budaya dan kesehatan. Praktek menabukan makanan ini masih berkembang di berbagai daerah atau suku di Indonesia. Karena makanan tertentu dianggap tabu, ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak tidak berani memakannya. Akibatnya, mereka dapat mengurangi asupan makanan mereka, yang pada akhirnya akan menyebabkan mereka menjadi kurang gizi. Istilah "Tabu Makanan" mengacu pada makanan tertentu yang harus kita hindari. Secara khusus, hal ini berkaitan dengan kepercayaan dan masalah religius yang berkaitan dengan magis. Beberapa suku melakukannya untuk melestarikan sumber daya alam, sementara beberapa lainnya melakukannya untuk meningkatkan efek magis ritual khusus mereka. Pantangan makanan atau Tabu Makanan merupakan bagian dari kepercayaan dan praktik budaya, hal tersebut diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, bersama dengan elemen budaya lainnya.

Berikut merupakan contoh tabu makanan yang ada di Indonesia, antara lain:

1. Pantangan Makanan di Suku Muyu, Papua

Ada beberapa klasifikasi makanan yang pantang untuk dikonsumsi masyarakat suku Muyu, salah satunya yaitu pantangan makanan bagi Tmkt (seorang laki-laki sebagai pemimpin yang sempurna bagi suku muyu). Untuk menjadi seorang tmkt, laki-laki dewasa dilarang mengkonsumsi ikan sembilang, udang biru, kuskus, serta udang biru karena dipercaya akan mengurangi bahkan menghilangkan waruk/kesaktian yang ia miliki. 

2. Tabu Nasi di Kampung Cireundeu, Cimahi

Di Indonesia terkenal kalimat "tidak makan nasi, maka tidak kenyang", namun hal ini tidak berlaku bagi masyarakat di kampung Cireundeu, Cimahi. Masyarakat kampung Cireundeu memiliki budaya makan yang khas, yaitu bukannya mengkonsumsi nasi, mereka memilih untuk mengkonsumsi rasi (nasi singkong). Masyarakat kampung Cireundeu memiliki filosofi tersendiri mengenai tabu nasi ini yang telah berkembang sejak tahun 1918 akibat terjadinya musibah paceklik yang menyebabkan sulitnya mendapatkan pasokan beras untuk dikonsumsi. Bagi masyarakat setempat, mengkonsumsi beras telah menjadi sebuah tabu yang telah dilaksanakan secara turun-menurun, beras dianggap makanan yang bersifat duniawi dan dapat mempengaruhi hidup bagi yang mengkonsumsinya. Kini, budaya makan kampung Cireundeu ini telah disahkan menjadi warisan budaya tak benda, menurut Kemdikbud budaya ini telah resmi disetujui oleh Ronggo Utomo Hardyanto sejak 18 Januari 2022.

3. Tabu Makanan di Jeneponto, Sulawesi Selatan

Terdapat beberapa klasifikasi tabu makanan yang terdapat di Jeneponto, Sulawesi Selatan. Yang pertama ada tabu makanan bagi ibu hamil dimana mereka mengatakan diantaranya adalah pepaya yang ditabukan karena dapat menyebabkan bayi susah keluar, bayi dalam perut akan sakit, atau sakit saat melahirkan. Lalu ada lombok dengan alasan karena takut membuat bayinya merasa pedas, takut kepanasan, atau anaknya mudah sakit. Selanjutnya jantung pisang yang dimana alasannya adalah takut anaknya akan hangus dan khawatir ari-arinya akan berkumpul seperti jantung pisang. Lalu terakhir ada gurita dan ikan toka-toka yang dipercaya kalau anaknya lahir akan mirip dengan gurita dan ikan toka-toka. Yang kedua ada tabu makanan bagi ibu menyusui yang diantaranya ada ayam yang dipercaya dapat membuat anak yang disusui bau busuk. Selanjutnya ada cabe rawit dengan alasan anak bisa mencret, pedasnya dapat menular ke anak, dan pantat anak bisa merah. Yang ketiga ada tabu makanan bagi laki-laki dewasa. Hanya ada satu jenis makanan yang ditabukan bagi laki-laki dewasa yaitu daun kelor. Mereka mengatakan jika mereka memakannya, mereka akan merasa lelah. Lalu terakhir ada tabu makanan bagi orang yang sakit. Satu jenis makanan yang dilarang bagi orang sakit adalah pisang ambon yang dimakan pada pagi hari. Mereka percaya bahwa makan pisang ini akan menyebabkan sakit perut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun