Mohon tunggu...
May Munah
May Munah Mohon Tunggu... -

Saya seorang admin

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Untukmu Ibu] Saat Kau Tak di Sampingku

22 Desember 2013   08:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:38 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

No.467

#Untukmu Ibu

SAAT KAU TAK DISAMPINGKU

Mama, apa kabarmu baik-baik saja disana? Aku begitu merindukanmu. Memang kita tak pernah putus untuk berkomunikasi melalui handphone, tapi tetap saja aku selalu rindu padamu. Aku rindu melihat wajahmu yang teduh, aku rindu melihat senyuman mu yang bisa menenangkan jiwaku, aku rindu mendengar suara gelak tawa dan semua omelan yang Mama ucapkan padaku. Meskipun kadang omelan tersebut membuat hatiku memberontak, membuat aku melawan kata-katamu, membuat aku berpikiran “Kau jahat Ma, kau jahat! Tega-teganya kau berkata seperti itu padaku. Kau jahat Ma”. Setiap Mama melontarkan kalimat omelan padaku apalagi membandingkan ku dengan anak lain, jujur saja hatiku teriris Ma. Seburuk apa pun tingkah laku yang terlihat dalam pandangan Mama, tanpa Mama tau aku selalu berusaha untuk menjadi anak yang terbaik dimata Mama. Jujur Ma, aku gak suka dibanding-bandingkan dengan anak lain. Aku ya aku, inilah aku apa adanya, inilah aku anak Mama yang berusaha untuk menjadi yang Mama inginkan. Aku minta maaf Ma, memang selama ini aku selalu menyusahkanmu. Terkadang aku mengeluh memiliki Mama sepertimu. Bahkan aku berangan-angan dan berharap aku untuk dibuang saja saat aku kecil, mungkin ada seorang Ibu yang lebih baik darimu yang mau merawatku, yang lembut dan penuh kasih sayang juga bisa memberiku materi yang berlimpah. Tapi itu adalah harapan terburuk, aku merasa aku telah mendurhakai mu Ma, maafkan aku. Saat itu aku belum mengerti arti kehidupan dan keluarga yang sebenarnya. Sekarang aku sudah sadar kau adalah Mama yang terhebat bagiku. Kau selalu berjuang untuk memberiku kehidupan yang layak sedari aku kecil hingga saat ini. Apa pun akan kau lakukan demi mencukupi semua kebutuhan hidupku. Kau rela menjadi buruh cuci hingga tanganmu menjadi kasar dan tubuhmu pegal-pegal. Kau juga rela berdagang kue siang dan malam tanpa kenal lelah hingga badanmu rentan terkena penyakit. Kau sangat kelelahan , tapi apa yang ku lakukan, aku malah melakukan hal yang membuatmu marah. Hingga kau marah-marah padaku, aku hanya diam Ma, tapi jujur hatiku memberontak. Dibenakku, aku berkata “Itu kan tugasmu sebagai seorang Ibu, ya sudah kenapa harus marah. Kalo gak mau capek gak usah jadi seorang Ibu. Atau gak buang aja aku, aku juga gak minta kok diurus sama Ibu” Astaghfirullah hal’azim L Maafkan aku Ma, saat itu pikiranku masih terlampau pendek. Jiwaku masih labil. Harusnya aku membantumu dalam melakukan semua tugasmu sebagai seorang Ibu, bukan malah melakukan hal-hal yang membuatmu marah. Bahkan dengan teganya aku berpikiran seperti itu padamu. Maafkan aku Ma L

Kini, aku telah tinggal jauh darimu. Aku baru menyadari betapa pentingnya arti hadirmu dalam kehidupan ku. Dulu, saat pagi kau selalu membangunkan ku. Sekarang, setiap pagi aku selalu dibangunkan dengan suara alarm. Aku merindukan saat-saat itu Ma L Dulu kau yang selalu menyuruhku untuk sholat dan kita sholat berjamaah bersama Ayah, sekarang tidak ada lagi yang menyuruhku sholat dan aku hanya sholat sendirian di dalam kamar ku. Aku sangat merindukan moment indah itu Ma L Dulu, kau yang selalu mencuci pakaian-pakaian ku, sekarang aku harus mencucinya sendiri. Dulu, kau selalu memasakkan makanan untukku, aku sangat merindukan masakanmu Ma L Dulu kita selalu bercanda bersama Ayah, kita tertawa bersama. Kadang aku kesal melihat Mama dan Ayah yang selalu adu mulut tentang segala hal, yang membuatku kangen dengan kejadian tersebut. Karena kalian adu mulut dengan kata-kata yang lucu, rasa kesal ku berubah dengan tawa geli saat mendengarnya. Aku juga rindu saat nonton tv berdua dengan mu Ma, yah walau pun Mama selalu gak pernah bisa diam saat nontonn tv, segala hal yang terjadi di tv selalu Mama komentari yang membuatku merasa risih. Tapi, sekarang aku malah merindukan hal itu Ma, dan merasa lucu saat mengingatnya. Ada satu hal yang sangat ku rindukan darimu Ma, aku rindu untuk mengadu semua hal yang terjadi padaku. Karena saat ini aku bingung harus berkeluh kesah dengan siapa L

Moment yang membuatku sedih adalah saat melewati bulan suci Ramadhan tanpa kehadiranmu dan juga Ayah. Saat sahur biasanya Mama yang selalu membangunkanku, tapi saat ini aku harus dibangunkan lagi-lagi oleh suara alarm. Aku rindu saat kita pergi berdua ke pasar kue untuk membeli menu buka puasa, yang sekarang tak pernah ku lakukan lagi. Aku harus sholat tarawih sendirian di masjid, padahal dulu aku selalu pergi bersama Mama dan juga Ayah. Aku juga harus sholat Idul Fitri sendiri di masjid. Itu sangat menyedihkan Ma L Semua moment yang selalu ku lalui bersamamu, kini harus ku lalui seorang diri. Aku benar-benar merindukan kehadiranmu Ma L

Jujur, aku sangat merasa bersalah saat membawa mu pindah bersamaku. Aku sangat kecewa dengan kejadian yang telah terjadi yang membuat Mam dan juga Ayah memutuskan untuk kembali dan meninggalkan ku di kota yang asing ini. Aku tau Mama dan Ayah sangat sedih dan kecewa atas semua perlakuan anak-anakmu disini yang merupakan kakak-kakak ku. Itu semua terlihat dari setiap air mata yang mengalir di pipi kalian seusai sholat. Andai Mama dan Ayah tau, aku juga merasakan sakit yang teramat dalam melihat perlakuan mereka terhadap Mama dan juga Ayah. Tapi aku tak dapat berbuat apa-apa, aku hanya anak kecil dihadapan mereka. Hatiku juga terluka Ma, Ayah, setiap kali melihat Mama dan Ayah meneteskan air mata. Ingin sekali aku menghapusnya dan memeluk Mam juga Ayah, tapi aku terlalu naïf untuk melakukan hal itu. Maafkan aku Ayah, Mama L

Saat ini aku baru menyadari Ma, hidup tanpamu disisiku tidaklah semudah dan seindah yang ku bayangkan. Jika aku dapat memutar waktu, aku ingin menahanmu agar selalu bersamaku. Kau adalah hal paling terindah dalam hidupku. Kau tak akan pernah tergantikan oleh siapa pun. Kau  adalah Ibu yang terbaik bagiku. Kini aku sangat menyesali harapan ku untuk memiliki Ibu selain dirimu, karena aku yakin mereka tidak akan sekuat Mama yang mampu menghadapi setiap tingkah laku nakal ku. Aku mencintaimu Ma, sangat mencintaimu. Meski aku tak pernah mengungkapkannya padamu, karena aku terlalu gengsi. Tapi di dalam hatiku yang paling dalam, aku selalu mencintaimu. Kau adalah segalanya bagiku. Maaf, aku masih belum bisa membahagiakanmu dan memberikan materi yang mencukupi semua kebutuhanmu. Tapi aku akan  selalu berusaha untuk membahagiakanmu dan juga Ayah. Kalian adalah malaikat pelindung untukku yang selalu ada kapan pun aku membutuhkan kalian. Begitu banyak dosa-dosa yang ku lakukan padamu Ma, tapi kau tak pernah membenciku. Kau selalu memberikan sejuta cintamu untukku dan selalu ada hati yang tulus untuk memaafkan segala kesalahanku. Aku sangat mencintaimu Ma J

Di hari yang sangat penting ini yaitu hari Ibu sedunia. Aku mau bilang, aku sangat mencintaimu. Maaf, aku belum bisa kasih sesuatu yang mewah untukmu. Tapi aku punya sebuah lagu yang ku persembahkan khusus untukmu Ma. Dengerin ya J

Apa yang ku berikan untuk Mama

Untuk Mama tersayang

Tak ku miliki sesuatu berharga

Untuk Mama tercinta

Hanya ini ku nyanyikan

Senandung dari hatiku untuk Mama

Hanya sebuah lagu sederhana

Lagu cintaku untuk Mama

Aku mencintaimu Ma, sangat mencintaimu. Aku disini hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu disana, seperti kau selalu mendoakan ku setiap saat. Tuhan, aku mohon jaga Mama ku dengan baik seperti dia menjaga ku saat aku kecil, lindungilah dia dimana pun dia berada, berikanlah kebahagiaan dalam hidupnya, berikanlah kesabaran baginya untuk menghadapi setiap tingkah laku ku yang membuatnya marah. Aku sangat mencintainya ya Tuhan, berikanlah aku kesempatan untuk dapat membahagiakannya, panjangkanlah umurnya ya Tuhan, jauhkanlah ia dari segala penyakit yang membuatnya tersiksa. Ku titipkan dia padamu, karena aku yakin, tak ada yang bisa menjaganya sebaik Engkau. Sekali lagi, aku mencintaimu Ma, semoga Tuhan selalu melimpahkan rahmat dan segala nikmatnya padamu. I love you Mom :* Happy mothers day J

END

NB : Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community(http://www.kompasiana.com/androgini)

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community ( link : https://www.facebook.com/groups/175201439229892/ )

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun