Hari Kebangkitan Nasional lahir dari nilai pemersatu bangsa Indonesia. Di tanggal 20 Mei 1908 inilah Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengesahkan lahirnya Hari Kebangkitan Nasional sebagai hari bangkitnya nasionalisme.tanggal 20 Mei itu sendiri dipilih dari hari lahir Budi Utomo yang merupakan simbol untuk menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia mulai bangkit untuk melawan penjajahan.
Saya memaknai hari Kebangkitan Nasional dengan cara belajar menghargai perbedaan. Karena perbedaan tidak menghalangi persatuan seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
"KebangkitanNasional harus dimulai dari lingkungan terkecil kita, yaitu keluarga dan lingkungan sekitar. Bagaimana memaknai perbedaan yang ada di lingkungan keluarga maupun lingkungan bekerja, termasuk perbedaan bependapat. Jika dari lingkungan terkecil kita sudah sanggup menciptakan rasa toleransi, maka persatuan dan kesatuan di lingkungan yang lebih besar akan lebih mudah tercapai.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang bukan hanya mengenang perjuangan pahlawan, tapi yang berjuang untuk negara di masa depan. Indonesia butuh anak muda yang memilih berkontribusi, bukan hanya yang diam dan tanpa peduliI. Indonesiabutuh anak muda yang turun tangan bukan hanya berpangku tangan.
"Hari Kebangkitan Nasional  momen bagi saya untuk merefleksikan diri kontribusi apa yang telah saya berikan untuk Indonesia? Hal apa yang kedepannya saya bisa buat untuk kemajuan bangsa, khususnya generasi muda.
Hari Kebangkitan Nasional lahir dari nilai pemersatu bangsa Indonesia. Di tanggal 20 Mei 1908 inilah Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno mengesahkan lahirnya Hari Kebangkitan Nasional sebagai hari bangkitnya nasionalisme.tanggal 20 Mei itu sendiri dipilih dari hari lahir Budi Utomo yang merupakan simbol untuk menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia mulai bangkit untuk melawan penjajahan.
Penulis : Rahul Manullang, merupakan kader GMKI Cabang Pematangsiantar-Simalungun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H