Di tengah kesibukan kehidupan modern yang dipenuhi berbagai aktivitas, kita sering kali melupakan hal-hal sederhana namun sangat berarti, seperti makan bersama. Momen ini lebih dari sekadar menyantap makanan tetapi juga berfungsi untuk memperkuat hubungan, berbagi pengalaman, dan membangun fondasi emosional yang kuat dalam keluarga.
Bayangkan suasana hangat di meja makan dengan aroma makanan yang menggoda, cahaya lampu yang lembut, dan suara tawa yang mengalir. Makan bersama menciptakan ruang di mana setiap orang dapat menjadi diri mereka sendiri, berbagi cerita, dan saling mendukung. Di sinilah kita dapat merasakan kehadiran satu sama lain, terlepas dari kesibukan di luar. Momen ini adalah saat untuk merayakan keberadaan kita sebagai keluarga.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin makan bersama keluarga cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik dan risiko lebih rendah terhadap depresi serta kecemasan. Mengapa hal ini terjadi? Karena saat kita berbagi makanan, kita juga berbagi perasaan. Meja makan menjadi tempat di mana anak-anak belajar dapat mengekspresikan diri dan merasakan dukungan dari orang-orang terdekat. Ketika mereka merasa didengarkan dan dihargai, mereka lebih siap menghadapi tantangan di luar.
Makan bersama bukan hanya sekadar tentang makanan ini juga merupakan pelajaran hidup yang tidak diajarkan di sekolah. Di meja makan, anak-anak mempelajari berbagai keterampilan sosial yang penting, seperti cara berbicara dengan sopan, mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain. Mereka juga belajar etika makan, seperti cara menggunakan alat makan dan berinteraksi dengan baik. Keterampilan-keterampilan ini akan mereka bawa ke dalam kehidupan sosial di luar rumah, membantu mereka beradaptasi dan berinteraksi dengan baik di berbagai situasi.
Setiap keluarga memiliki cara yang berbeda dalam menikmati momen makan bersama, baik dengan menyajikan hidangan khusus pada hari tertentu maupun membagikan cerita keluarga yang telah ada sejak lama. Melalui tradisi atau kebiasaan yang telah dilakukan mampu memperkuat identitas keluarga dan menciptakan kenangan tak terlupakan yang memberikan kesan tersendiri. Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang memiliki kebiasaan makan bersama cenderung lebih menghargai tradisi dan menjalin ikatan kuat dengan keluarga mereka.Â
Selain itu, saat makan bersama, secara tidak langsung kita juga berbagi tantangan dan kebahagiaan, menjadikan hal tersebut sebagai waktu untuk membicarakan berbagai peristiwa dalam hidup, baik yang positif maupun negatif. Momen ini menjadi kesempatan untuk saling memberi dorongan dan dukungan, sehingga ketika anggota keluarga menghadapi masalah, mereka tahu bahwa mereka memiliki tempat untuk berbagi dan mendapatkan perspektif serta saran yang diperlukan.
Dalam dunia yang serba cepat ini, jangan biarkan momen-momen berharga ini terlewatkan. Mari kita kembali ke meja makan, menjadikan waktu makan sebagai prioritas, dan mengisi setiap suapan dengan cinta dan perhatian. Karena di sinilah, di antara tawa dan cerita, kita menemukan kekuatan sejati dari hubungan kita, koneksi yang menguatkan jiwa kita. Dengan meluangkan waktu untuk makan bersama, kita tidak hanya memberikan nutrisi bagi tubuh, tetapi juga memberi makanan bagi jiwa kita, membangun hubungan yang akan bertahan seumur hidup.
Penulis :
1. Aulia Cinta Adinia
2. Maylista Kirana Dewi Budianto