Tak jarang para orang tua mengalami kegelisahan akibat sikap anak-anaknya yang kadangkala sulit mematuhi perintah. Salah satu contoh sederhananya adalah terkait makan. Seringkali anak-anak melewatkan waktu makan mereka lantaran terlalu asyik bermain. Oleh karena itu, sebagai orang tua kita perlu menemukan cara agar anak tetap mendapat asupan gizi yang memadai.
Dalam rangka mengurangi kegelisahan para orang tua, pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2024, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya turut hadir dalam kegiatan Inovasi dan Teknologi dengan menyelenggarakan pelatihan sekolah orang tua hebat, dengan mengusung tema "Meningkatkan Pola Makan Anak melalui Penjadwalan Waktu Makan yang Tepat". Kegiatan ini bertempat di Kantor Kecamatan Tambaksari.
Pelatihan ini berlangsung selama dua jam penuh, yaitu dari pukul 09.00 hingga 11.00 WIB. Kegiatan ini diikuti oleh 47 orang tua peserta yang ingin memperdalam wawasan mereka mengenai pengasuhan, terutama terkait penjadwalan waktu makan anak. Pelatihan ini dipandu secara langsung oleh Aulia Cinta dan Maylista Kirana selaku mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, untuk memberikan edukasi dan penjelasan secara langsung kepada para peserta.
Dalam pelatihan tersebut, Ibu Maya Thosuly, S.H., M.PSDM., selaku Sekretaris Kecamatan Tambaksari hadir untuk memberikan sambutan serta membuka acara secara resmi. Turut hadir pula Dosen Pembimbing Lapangan, Ricky Alejandro Martin, M.Psi., Psikolog, sebagai perantara antara mahasiswa dan pihak kecamatan serta memantau pelaksanaan acara.
Pelatihan pengasuhan anak yang bertema "Meningkatkan Pola Makan Anak Melalui Penjadwalan Waktu Makan yang Tepat" berjalan dengan sukses. Melalui dua jam pelatihan, mahasiswi Aulia Cinta memberikan paparan mengenai pola makan yang sehat bagi anak berdasarkan tingkat perkembangannya.
Mereka juga membagikan tips praktis kepada para orang tua peserta untuk menciptakan nuansa makan yang menyenangkan. Salah satunya adalah dengan menjadwalkan waktu makan secara teratur namun tetap fleksibel. Buku saku yang dibagikan menjelaskan pentingnya penjadwalan tersebut.
Selain itu, Maylista Kirana mengajak para peserta untuk meninjau kembali pola makan anak mereka sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengukur pemahaman orang tua akan kebiasaan makan anak. Pemaparan mengenai pentingnya melibatkan anak dalam memilih dan membuat makanannya juga disampaikan.
Pelatihan ini dinilai bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman orang tua akan pola gizi yang sehat bagi anak. Disamping itu, diharapkan para peserta mampu mengimplementasikan berbagai tips praktis yang telah disampaikan demi kebaikan anak. Umpan balik berupa respon positif diterima atas pelaksanaan kegiatan tersebut. Beberapa peserta membertikan respon bahwa pelatihan ini sangat berguna untuk membantu mengatur waktu makan anak dengan lebih terstruktur dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H