Mohon tunggu...
Maylinda Restu Dewanti
Maylinda Restu Dewanti Mohon Tunggu... Lainnya - Hanya mahasiswi yang sedang belajar saja di bidang psikologi

Hanya manusia yang hobby nya rebahan tapi cita-cita nya tinggi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN MIT-16 Melakukan Metode Wolbachia di Kelurahan Tandang

31 Agustus 2023   13:52 Diperbarui: 31 Agustus 2023   14:21 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Minggu, 30/07/23 mahasiswa KKN MIT-16 melakukan metode Wolbachia guna mencegah dan mendukung program pemerintah dalam meminimalisir munculnya nyamuk aedes-aegypti di Kelurahan Tandang, Kec Tembalang Kota Semarang.
Di wilayah Tandang, khususnya RW 03 sudah ada terindikasi kasus munculnya nyamuk aedes-aegypti di empat rumah disetiap RT nya. Berbagai faktor menjadi penyebabnya, antara lain dikarenakan adanya genangan air pada setiap  tempat yang tidak dirawat atau dijaga kebersihan seperti di pot bunga dan tong air.

Untuk itu, Kelurahan Tandang berinisitif melakukan metode Wolbachia sebagai bentuk pencegahan adanya peningkatan penderita demam berdarah. Gerakan ibu-ibu FKK (Forum Kesehatan Keluarga) yang terdiri dari lurah, puskesmas, tokoh masyarakat, serta kader Kesehatan melakukan gerakan cegah aedes-aegypty dan ini menjadikan salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap lingkungan tempat tinggalnya.

Disisi lain, tentunya ini juga menjadi pusat perhatian bagi pemerintah pusat dan juga daerah dalam membantu pengecekan jentik nyamuk di kelurahan Tandang ini.

"Untuk pengecekan jentik nyamuk itu tidak mesti mbak, seminggu atau sebulan sekali. Pengecekan ini tergantung perintah dari pemerintahan pusat, dan saya hanya menjalankan perintah dari atasan saja". Ujar ibu April.

Pada kesempatan tersebut, Bu Dian mengungkapkan bahwa akan menunjuk 12 rumah untuk menjadi coordinator guna mencegah munculnya aedes-aegypty dengan meletakan ember kecil yang berisi telur nyamuk yang sudah mengandung bakteri Wolbachia. Sehingga nyamuk jahat (aedes-aegypti) dikawinkan dengan nyamuk baik (Wolbachia), akan menghasilkan nyamuk yang baik.

"kami melakukan penanganan ini bertunjuan untuk mengurangi adanya penyebaran dan peningkatan terjangkitnya penderita demam berdarah di Kelurahan Tandang ini," Ujarnya. Minggu (30/7).

Dalam hal ini, Mahasiswa KKN Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT)-16 UIN Walisongo Posko 33 turut membantu masyarakat dalam menangani adanya penyebaran nyamuk aedes-aegypti dengan melakukan pengawasan pada ember yang sudah diberi nyamuk aedes aegypty dan bakteri Wlobachia dan akan diganti dengan telur yang baru pada setiap 2 minggu sekali dan ini merupakan program pemerintah selama 6 bulan lamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun