Mohon tunggu...
Maylinda RizqiFitriani
Maylinda RizqiFitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Man Jadda Wa Jadda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Lestarikan Seni Budaya Kuntulan yang Ada di Desa Dumeling, Brebes, Jawa Tengah sebagai Identitas Nasional

7 Juni 2021   18:26 Diperbarui: 7 Juni 2021   18:35 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Identitas nasional merupakan ciri dari suatu daerah yang secara filosofi membedakan daerah tersebut dengan daerah lain. Identitas sendiri merujuk kepada jati diri yang melekat pada seseorang atau pada suatu daerah. 

Sedangkan nasional berasal dari kata nation yang memiliki arti bangsa. Bangsa dapat diartikan sebagai kelompok yang memiliki kesamaan baik itu ciri fisik, budaya, agama, bahasa, dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa identitas nasional adalah kepribadian atau jati diri yang melekat pada suatu daerah atau negara serta kelompok masyarakat yang tinggal di dalamnya. 

Dalam hal ini dapat juga di simpulkan bahwa suatu daerah pasti mempunyai suku bangsa dan budaya tersendiri yang mana menjadikan satu kesatuan misalnya pada Negara Indonesia. Identitas Negara Indonesia sendiri mengacu pada Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Ada berbagai macam identitas nasional yang ada di Negara Indonesia, salah satunya yaitu Seni Budaya Kuntulan. Kuntulan adalah salah satu seni budaya khas masyarakat Brebes pesisir pantura atau tepatnya di Desa Dumeling-Brebes-Jawa Tengah. Kuntulan yang ditampilkan bukan sembarang penampilan biasa. Melainkan terdapat seni beladiri pencak silat yang dimainkan lebih dari satu orang atau biasanya lebih dari tujuh orang dan kemudian di iringi oleh musik berupa gendang yang mana di iringi juga nyanyian-nyanyian khusus yang dinyanyikan oleh sesepuh warga masyarakat Desa Dumeling-Brebes-Jawa Tengah. Kuntulan sendiri bukan hanya memainkan jurus silat biasa saja, melainkan biasanya terdapat permainan ilmu tenaga dalam. Kesenian kuntulan biasanya dimainkan pada saat acara-acara tertentu saja. Yaitu seperti pada saat pawai agustusan, pawai akhir pelajaran sekolah madrasah diniyah.

Sebagai salah satu identitas nasional Negara Indonesia, Seni Budaya Kuntulan harus patut kita lestarikan dan di jaga supaya Seni Budaya tersebut tidak musnah atau hilang begitu saja. Tidak hanya itu, kita sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kita harus tetap menjaga dan melastikan budaya atau identitas nasional yang ada di berbagai wilayah, khususnya wilayah Indonesia. Walaupun budaya tersebut tidak ada di daerah yang kita tingggali atau tempati kita harus tetap mencintainya dan menjaganya. Karena kita adalah warga Negara Indonesia yang harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan antar manusia. Oleh karena itu, kita perlu melestarikanya agar Seni Budaya Kuntulan yang ada di pesisir pantura atau tepatnya di Desa Dumeling-Brebes-Jawa Tengah tetap dapat di kenal oleh anak dan cucu kita nanti.

Melestarikan Seni Budaya Kuntulan sendiri tidak hanya bisa dilakukan oleh orang tua saja, melainkan kita sebagai generasi muda bisa bahkan harus melestarikannya dengan cara apapun dan dimanapun atau bisa saja dengan cara diginal yang semakin maju pada era modern seperti ini. Dengan berkembangnya era digital atau media sosial pada masa sekarang sebenarnya membuat kita semakin canggih untuk melestarikanya. 

Melestarikan budaya pada era modern seperti ini misalnya dengan cara kita mengunggah vidio ke YouTube atau kita membuat artikel-artikel mengenai budaya yang terdapat di Negara Indonesia khususnya budaya yang terdapat di suatu Daerah tempat tinggal kita yang kemudian di unggah di media internet. Namun banyak masyarakat yang terkadang justru terbawa oleh arus budaya barat karena bermain media internet. 

Maka dari itu, kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus selalu berhati-hati dalam pergaulan supaya tidak gampang terbawa oleh arus budaya barat yang sekarang sudah mulai masuk ke Negara Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun