Mohon tunggu...
Maylan Ika Pratiwi
Maylan Ika Pratiwi Mohon Tunggu... -

I'm Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Penggunaan Bahasa Baku dalam Percakapan Masyarakat di Kota Sorong-Papua

3 Juli 2013   06:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:06 5506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Penggunaan bahasa baku dalam percakapan masyarakat di kota Sorong-Papua

Ketika berbicara mengenai bahasa Papua, pasti akan banyak pertanyaan yang muncul dalam benak kita, seperti apa bahasa Papua itu, bagaimana logatnya, bagaimana pelafalannya, dan juga apakah berbeda dengan bahasa Indonesia atau tidak ? yah , jika kita berbicara Bahasa Papua pasti sedikit berbeda dengan bahasa Indonesia, terutama ejaan, intonasi, pengucapan dan pemilihan kata yang tepat.

Seseorang yang belum pernah mendengar bahasa Papua mungkin akan berpikir jika bahasa Papua adalah bahasa yang agak aneh dan juga pelafalannya agak sedikit kasar, nah itulah letak keunikan dari bahasa Papua itu sendiri. Namun itulah yang membuat bahasa Papua menjadi bahasa yang sangat unik dan juga menarik untuk di ketahui, karena bahasa Papua mempunyai ciri khas tersendiri seperti pelafalan dan juga logatnya.

Masyarakat Papua di kota Sorong selalu menggunakan bahasa Papua sebagai bahasa keseharian mereka atau dalam percakapan sehari-hari. Masyarakat pendatangpun yang sudah lama tinggal di kota Sorong pasti akan lebih sering menggunakan bahasa Papua dalam percakapan sehari-hari dari pada bahasa Indonesia pada umumnya. Tidak banyak masyarakat di kota Sorong yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapansehari-sehari mereka, karena bagi kebanyakan orang yang tinggal di Papua merasa lebih nyaman dan lancar jika menggunakan bahasa Papua dalam percakapan sehari-hari. Misalnya : Sa tra mo pi ke sekolah artinya “saya tidak mau pergi ke sekolah”, dong mo pi beli makan artinya “mereka mau pergi beli makan“,sa pu uang mana ? artinya “saya punya uang mana ?“, ko su makan ka belum ” artinya kamu sudah makan atau belum ? “. Nah itulah contoh kecil kalimat yang sering di pakai dalam percakapan masyarakat di kota Sorong-Papua.

Kaliamat yang sering di pakai dalam percakapan sehari-hari masyarakat Papua di kota Sorong pada dasarnya tidakberbeda jauh dengan bahasa Indonesia pada umumnya, karena ada beberapa kata yang hanya di singkat atau di ucapkan kata awalnya saja, contohnya : saya (sa),punya (pu), pergi (pi), dll. Namun ada juga yang di ubah seperti mereka (dong), mau (mo), tidak (tra). Sebagian masyarakat di kota Sorong Papua tidak terlalu memperhatikan penggunaan bahasa indonesa dalam konteks bahasa baku dalam percakapan mereka, bagi sebaian masyarakat di kota Sorong terutama masyarakat pribumi berpendapat jika bahasa indonesia sudah merupakan bahasa yang resmi atau baku dalam percakapan mereka jadi mereka tidak perlu lagi memahami mengenai bahasa baku atau bahasa indonesia yang sesuai dengan EYD apalagi menggunakannya dalam percakapan keseharian mereka.

Meskipun demikian, itu tidak berarti masyarakat Papua di kota Sorong tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, justru mereka lebih pandai berbahasa Indonesia karena mereka menyadari jika bahasa mereka bukan bahasa umumjadi mereka harus pandai berbahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi dengan orang pendatang yang baru tinggal di kota Sorong atau berbicara dengan orang di luar kota Sorong. Jadi, biasanya masyarakat Papua akan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar jika bertemu dengan orang “baru” di kota Sorong agar bisa berkomunikasi dengan lancar tanpa ada kesalahpahaman bahasa. Selain itu juga bahasa baku dalam masyarakat di kota Sorong-Papua sering di gunakan dalam konteks lingkungan yang lebih resmi atau formal seperti dalam pidato, ceramah, memberikan kata sambutan, di sekolah-sekolah, dll.

Jadi, Jangan kita pake Bahasa Indonesia sebagai alat ukur atau patokan untuk kasih nilai kita punya bahasa ‘BAIK’ atau “TIDAK BAIK’. Sama saja dengan Bahasa Inggris. Jangan kita pake Bahasa Inggris Baku di British sebagai alat ukur ‘baik’ atau ‘tidak baik’ untuk nilai orang-orang di Amerika bicara Bahasa Inggris, dll. Setiap daerah memang punya ciri khas masing-masing, dan itu tidak bisa dihilangkan. Perbedaan-perbedaan yang ada di antara kita punya bahasa-bahasa jangan kita pakai untuk saling remehkan satu sama lain. Oleh karena itu, kita harus belajar hargai kita punya kekayaan bahasa yang ada di negeri ini. Siapa lagi yang mau hargai kalau bukan kita sendiri?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun