BEST PRACTICE GURU SMK
DAUN MANGGA SEBAGAI SUBSTITUSI PEWARNA SINTETIS
(Sebuah Inovasi Yang Mampu Mengantarkan Siswa Berprestasi)
SEBAGAI SYARAT
GURU BERPRESTASI
TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2013
OLEH:
DWI ANGGRAENI, S.Pd. M.Pd.
NIP. 10970521 200312 2 006
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3
KOTA PROBOLINGGO
Jl. Pahlawan No. 26A (0335) 421564
2013
BIODATA PENULIS
Nama: Dwi Anggraeni, S.Pd, M.Pd
NIP: 197505212003122006
Tempat/Tanggal Lahir: Probolinggo/ 21 Mei 1975
Pendidikan Terakhir: S-2 (Magister Kebijakan Dan Pengembangan
Pendidikan)
Instansi Asal: SMK Negeri 3 Probolinggo
Alamat Instansi: Jl. Pahlawan No. 26 A Probolinggo
Alamat Rumah: Perum Asabri Blok B No. 52/ 107
No. HP: 081559992633 – 085236907676
Telp. Sekolah: (0335) 423186
Mengajar Bidang Studi: Matematika
Prestasi Yang Pernah Diraih:
1. Juara I Lomba Inovasi Guru (Jawa Pos), tahun 2009.
2. Juara I Lomba Media Pembelajaran (Yayasan Tunas Bangsa), tahun 2008.
3. Juara I Lomba Prestasi Guru Kota Probolinggo, tahun 2012.
4. Presentator dalam kegiatan Seminar Pendidikan di Hotel Trio Malang, tahun 2011.
5. Pemateri dalam kegiatan MGMP Matematika SMK se- Kota Probolinggo, tahun 2012.
6. Presentator dalam kegiatan seminar internasional di Yala Thailand, tahun 2012.
7. Juara I Lomba Guru Prestasi Kota Probolinggo, tahun 2013.
8. Moderator dalam workshop Nasional Karya Tulis Ilmiah/ PTK berkelanjutan, tahun 2012.
Karya Tulis Yang Pernah Dipublikasikan :
1.Modul “Teori Kemungkinan”, untuk kalangan sendiri, tahun 2006
2.Makalah “Team Building”, Universitas Negeri Malang, tahun 2007
3.Artikel “Menanamkan Disiplin Pada siswa”, Majalah Pendidikan “WIDYA” Propinsi Jawa Timur. Volume 3 No. 35 Mei 2008.
4.Artikel “Bagaimana Mengajar Matematika”, Koran “Warta Pendidikan” Edisi 03 Agustus 2008 Dinas Pendidikan Kota Probolinggo.
5.Lembar Kerja Siswa Matematika Kelas XII Untuk Kalangan Sendiri, 2009.
6.Modul Matematika Bilangan Real Kelas X Untuk Kalangan Sendiri, SMK Negeri 3 Probolinggo, tahun 2010.
7.Buku Kerja Matematika Kelas XII Materi Statistik Untuk Kalangan Sendiri SMK Negeri 3 Probolinggo, tahun 2010.
8.Buku Panduan Mandiri Pelajaran Matematika Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Dua Variabel Untuk Kalangan Sendiri, tahun 2011.
9.Buku Guru Untuk Siswa Kelas XII Standar Kompetensi Statistik dan Statistika (Untuk Kalangan Sendiri). Edisi revisi 2 Buku Siswa, tahun 2011.
10.Artikel “Penggunaan Metafora Dalam Pembelajaran Matematika”,Jawa Pos Radar Bromo, tahun 2009.
11.Artikel “Misteri Bilangan Nol”, Majalah Link-Go Pemerintah Kota Probolinggo, tahun 2010.
12.Artikel “Guru Dalam Perspektif Dunia Kerja”, Majalah Pendidikan Suara Pendidikan, tahun 2010.
13.Artikel “Mengajar Matematika Pada Balita Dengan Menggunakan Dot Card”, Majalah Pendidikan Suara Pendidikan, tahun 2010.
14.Artikel “Kompetensi Guru Dan Kepala Sekolah”, Majalah Link-Go Pemerintah Kota Probolinggo, tahun 2011.
15.Artikel “The Building Character For Student”, Majalah Link-Go Pemerintah Kota Probolinggo, tahun 2011.
16.Artikel “Kebijakan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK Bagi Siswa SMK”, Jawa Pos Radar Bromo, tahun 2011.
17.Artikel “Menuju Guru Yang Profesional melalui Lesson Study”, Jawa Pos radar Bromo, tahun 2011.
18.Artikel “Menengok Kebijakan UN bagi Ssiswa SMK”, Majalah Link-Go Pemerintah Kota Probolinggo, tahun 2012.
19.Artikel “Dampak Kebijakan Ujian Nasional Terhadap Pengembangan Kurikulum Matematika SMK Program Keahlian Tata Busana SMK Negeri 3 Probolinggo”, Proseding Internasional (Strengthening Teacher Professionalism And Education Development), tahun 2012.
Pembimbingan Siswa Prestasi: 12 Prestasi siswa mencapai juara dan 18 Prestasi siswa belum mencapai juara.
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Mangga adalah buah yang banyak terdapat di Indonesia, buah ini adalah jenis buah musiman yang tidak selalu ada tiap waktu sepanjang tahun. Buah mangga yang segar sering dijadikan buah favorit bagi orang karena buahnya yang lembut dan manis sangat enak untuk dimakan, selain dimakan saat masak buah mangga yang masih belum terlalu matang namun masih keras sering dijadikan orang sebagai lotis atau sambal rujak saat musim panas dan dimakan saat siang hari. Selain buahnya yang berkasiat, daun mangga juga tidak kalah memiliki manfaat dan kegunaan untuk pengobatan diabetes, asam urat, dan obat kumur.
Probolinggo adalah salah satu kota yang banyak menghasilkan mangga dengan berbagai macam jenis, diantaranya mangga manalagi, mangga arum manis, mangga gadung, dan mangga golek. Mangga Probolinggo merupakan salah satu icon yang dapat diunggulkan sebagai produk kota Probolinggo selain anggur. Pohon ini juga banyak dijumpai disetiap rumah penduduk, bahkan SMK Negeri 3 pohon mangga menjadi pohon yang paling dominan ditanam di lingkungan sekitar sekolah.
Daun mangga yang muda akan berkembang menjadi daun tua yang pada akhirnya akan menjadi kering dan berguguran menjadi sampah. Daun mangga yang kering dan berjatuhan akan diolah menjadi pupuk organik yang akan digunakan sebagai pupuk tanaman yang ada di sekitar sekolah atau di jual. Jika sekolah tidak mampu untuk melakukan pengolahan secara kontinu karena keterbatasan SDM dan waktu yang tersedia, maka sampah daun akan dibuang pada tempat sampah yang akan diambil oleh mobil dinas kebersihan.
Sampah daun mangga di SMKN 3 Probolinggo merupakan sampah yang paling banyak dihasilkan. Untuk mengurangi terjadinya daun yang kering, sampah daun yang menimbun dan tidak mampu mengolahnya menjadi pupuk maka harus ada inovasi yang harus dilakukan. Inovasi yang dilakukan sebagai upaya dalam mengurangi limbah sampah daun yang dihasilkan dari daun mangga yang ada di sekolah.
Melihat hal tersebut saya sebagai salah satu guru dan sekaligus diberi kesempatan sekolah untuk bertanggung jawab dalam membimbing Pramuka dan KIR harus mampu melakukan inovasi tersebut dalam kegiatan pembelajaran maupun pada kegiatan ekstrakurikuler yang menjadi tanggung jawab saya secara profesional. Dengan keterbatasan sarana dan prasarana sekolah dalam membuat inovasi dalam pemenuhan kebutuhan kegiatan pembelajaran yang berwawasan lingkungan sekaligus sebagai upaya mewujudkan tujuan penyelenggaraan SMK untuk menyiapkan peserta didik mampu menciptakan lapangan pekerjaan dan siap bekerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sebagai target goalnya adalah mampu menghasilkan peserta didik menjadi entrepreneur yang berkarakter kuat dan berprestasi.
B.Permasalahan
Sebuah sekolah dengan tugas utama menyelenggarakan pembelajaran yang efektif dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dimaksud akan berpengaruh positif terhadap mutu sekolah bila ada pemenuhan 8 SNP (Standar Nasional Pendidikan). Dimana SNP disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global.
Dalam hal ini pembelajaran yang berlangsung di sekolah harus berdasarkan standar tersebut dan dilakukan secara holistik pada setiap kelompok mata pelajaran sehingga pembelajaran pada masing-masing kelompok mata pelajaran mempengaruhi pemahaman dan/atau penghayatan peserta didik.
Permasalahan yang ada pada SMK Negeri 3 Probolinggo ketika penulis mendapat tugas mengajar matematika dan tugas tambahan sebagai pembina Pramuka dan KIR adalah:
a.Belum adanya pembelajaran yang dilaksanakan secara holistik di sekolah
b.Belum pahamnya guru terhadap pembelajaran holistik
c.Tidak ada kreatifitas siswa dalam pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai ide kreatif pengembangan ilmu pengetahuan
d.Tidak ada ide kreatif guru dalam pemanfaatan lingkungan sebagai media belajar yang efektif dan efisien
C.Strategi Pemecahan Masalah
Berdasarkan masalah dan harapan yang ada, maka tahapan strategi yang saya gunakan antara lain:
1.Mengidentifikasi masalah dan menganalisa penyebab dan kebutuhan yang diperlukan (need assessment).
2.Memilih dan mengembangkan pembelajaran holistik dengan mengangkat Pewarna Daun Mangga sebagai isu lokal yang ada di sekolah sekaligus memperhatikan isu lokal yang berkembang di Kota Probolinggo.
3.Mengikutsertakan siswa dalam setiap ajang prestasi baik secara akademik maupun kompetensi keahlian yang dimiliki.
4.Mengajukan usul pada kepala sekolah untuk dilaksanakan kegiatan pembuatan perangkat mengajar dengan menerapkan pembelajaran yang holistik dengan mengangkat potensi daerah yaitu Pewarna Daun Mangga sebagai isu lokal sekolah sekaligus isu kota probolinggo yang dapat dikembangkan.
5.Memanfaatkan Daun Mangga Sebagai Pewarna pada makanan, pewarna batik, pewarna body painting dan sebagai obat-obatan.
6.Mengangkat karya tulis daun mangga sebagai karya lokal yang mampu dikembangkan mulai dari daun sampai buahnya ,menjadi karya inovatif yang mampu mengantarkan siswa menjadi prestasi dan mandiri.
Bab II
PEMBAHASAN
A.Alasan pemilihan strategi pemecahan masalah
Untuk mengatasi masalah yang terjadi di SMK Negeri 3 Probolinggo diperlukan guru yang mampu memerankan diri sebagai guru yang mampu menguasai dua bidang keahlian selain profesional di bidangnya juga harus mampu secara skill di bidang produktif lainnya. Strategi yang dipakai sebagaimana tertera pada bab 1 terutama terkait dengan kegiatan prestasi siswa. Pertama sekali harus dimulai identifikasi, mengembangkan isu lokal menjadi materi pembelajaran yang holistik, kreatifitas dalam menyusun silabus dan rpp, dan melaksanakan kegiatan pembimbingan prestasi siswa. Ini akan diperoleh melalui samanya visi, terbangunnya team yang solid, terpilihnya isu lokal dan keikutsertaan siswa dalam ajang prestasi baik secara kognitif maupun kompetensi keahlian. Guru yang profesional harus memiliki kemampuan lebih dalam mengembangkan pembelajarannya dengan berbagai media dan model pembelajaran, mampu menghasilkan siswa berprestasi melalui tugas tambahan sebagai pembina Pramuka dan KIR. Sekaligus mampu mengantarkan siswa SMK menjadi siswa berkarakter kuar dalam berwirausaha secara mandiri.
Saya juga berupaya dapat menjadi contoh bagi warga sekolah termasuk peserta didik. Ini bisa sibuktikan dengan menyempatkan kuliah S2 di UMM, mengikuti diklat TOT ESD Pertamina, Diklat entrepreneurship, diklat metode dan model pembelajaran dan kegiatan lainnya yang berkenaan dengan peningkatan pembelajaran di kelas baik yang dilaksanakan secara nasional dan internasional. Dan sebagai pengembangan kompetensi saya aktif mengikuti seminar baik sebagai peserta maupun pemateri dalam forum ilmiah, menulis artikel di beberapa media dan mengikuti ajang prestasi guru dan pernah meraih juara 1 lomba inovasi guru tahun 2009, juara 1 guru prestasi tingkat kota Probolinggo tahun 2012 dan 2013. Selain itu mengantarkan siswa pada ajang prestasi sampai meraih penghargaan juara. Selain dari itu saya mencoba memberi contoh bagaimana membuat silabus dan rpp yang holistik sesuai dengan isu lokal yang ditetapkan, memanfaatkan lingkungan sekolah dan luar sekolah sebagai media pembelajaran yang efektif dan efisien dan menciptakan inovasi dalam pemanfaatan daun mangga sebagai pengganti pewarna sintetis (daun mangga sebagai substitusi pewarna sintetis). Tentu saja upaya tersebut harus dilakukan secara bertahap dan melalui tindakan (aksi) nyata. Tentu saja hal tersebut harus dikawal dengan pendampingan dan tagihan hasil dari yang dilakukan semua guru yang akan dilakukan oleh kepala sekolah. Dan tagihan terhadap siswa yang dibimbingnya akan menjadi motivasi guru dan siswa untuk lebih berprestasi.
Para guru yang sukses dan layak menjadi guru SMK adalah guru yang memiliki seni dan gaya khas dalam mencapai prestasi, baik prestasi siswanya maupun prestasi gurunya, hal ini didukung pula oleh kondisi lingkungan sekolah berada baik secara geografis, ekonomis, sosio-kulture dan kompetensi yang dimiliki guru. Meskipun demikian, secara umum alasan utama strategi yang dipilih adalah untuk menghasilkan peserta didik yang mampu berprestasi dan mandiri dalam berwirausaha sesuai dengan tujuan penyelenggaraan SMK. Dengan mencetak tenaga kerja mandiri dan berprestasi akan mampu memberikan motivasi dan kepercayaan pada diri siswa untuk mampu melakukan yang terbaik bagi kehidupan di masa mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan selalu mengikutsertakan siswa dalam setiap ajang prestasi baik akademis maupun non akademis, guru mengikuti berbagai kajian-kajian ilmiah atau rutinnya membaca buku dan peduli akan lingkungan sekitarnya.
B.Hasil atau dampak yang dicapai dari strategi yang dipilih
Dengan memilih strategi yang dikembangkan dengan mengusung “Daun Mangga Sebagai Substitusi Pewarna Sintetis” mampu mengangkat isu lokal menjadi pembelajaran yang holistik pada semua materi pelajaran, mengantarkan siswa menjadi siswa prestasi dan pada akhirnya mampu menghasilkan siswa yang berkarakter kuat dalam berwirausaha. Hasil atau dampak lainnya antara lain:
1.Siswa terpilih menjadi duta Kang Yuk Kota Probolinggo sebagai 5 nominasi terbaik dengan mengangkat daun mangga sebagai cake.
2.Siswa menjadi peserta lomba Biosfer di Universitas Brawijaya malang dalam Karya inovasinya Cake daun Mangga.
3.Secara kontinu guru-guru mampu membuat silabus dan rpp yang berwawasan lingkungan meskipun isu lokal belum sepenuhnya menjadi pokok bahasan.
4.Sekolah berkesempatan memamerkan karya Cake daun Mangga dalam kegiatan Pencanangan Penjaga Pantai “Kapal Laut” 2013 di kota Probolinggo dan mendapat sambutan masyarakat umum untuk membeli lebih dari persediaan yang ada.
5.Sekolah mampu menampilkan produk lokal Cake Daun Mangga dalam ajang Adiwiyata Sekolah dalam penilaian Propinsi Jawa Timur.
6.Siswa yang terbimbing mampu membuka usaha mandiri di rumahnya meskipun belum lulus sekolah.
7.Siswa lebih memahami pembelajaran karena materi yang satu dengan lainnya saling terkait.
8.Daun Mangga mampu dijadikan pewarna dalam makanan pada setiap kegiatan praktek memasak jajanan Indonesia dan pewarna pada proses pewarna Batik yang menjadi muatan lokal sekolah.
C.Kendala-kendala yang dihadapi dalam melaksanakan strategi yang dipilih
Meskipun tindakan/ strategi yang dipilih dan dilakukan menghasilkan kebaikan bagi siswa dan guru dalam mengembangkan potensi pribadinya tetap saja ada bebrapa kendala, diantaranya:
1.Sulitnya menyamakan visi antara guru yang satu dan yang lainnya sehubungan dengan pembuatan silabus dan rpp yang holistik/ berwawasan lingkungan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki masing-masing guru.
2.Keterbatasan guru dalam mengambil keputusan, karena kebijakan terletak pada kearifan kepala sekolah dan komitmen bersama.
3.Terbatasnya dana untuk kegiatan prestasi siswa yang sifatnya insidental dilaksanakan pihak luar.
4.Kemampuan siswa yang terbatas secara kognitif dan aplikatif, menyebabkan pemilihan dan pembimbingan siswa prestasi hanya monoton pada beberapa siswa saja.
D.Faktor-faktor pendukung
1.Adanya semangat siswa untuk berprestasi dan berkreatifitas menjadi faktor utama secara intrinsik dan lebih mudah untuk diarahkan.
2.Semangat beberapa guru untuk mendukung dan berkomitmen bahwa pembelajaran harus berbasis lingkungan dengan mengangkat isu lokal.
3.Sarana dan prasarana yang memadai untuk melakukan kegiatan prestasi siswa dalam hal ini yang berkaitan dengan kegiatan uji coba/praktek sebagai pendahuluannya.
4.Kompetensi guru yang mampu membimbing siswa mencapai juara dalam berbagai kompetisi.
E.Alternatif Pengembangan
1.Mengembangkan silabus dan rpp menjadi pembelajaran yang holistik dan terpadu dengan mengangkat isu lokal Daun Mangga.
2.Mengembangkan Business Center yang sudah ada dengan produk unggulan yang dipilih sekolah yaitu “Daun Mangga” dengan berbagai inovasi sebagai pewarna makanan, bewarna batik, sebagai obat-obatan dll.
3.Membangun pemahaman bahwa proses pembelajaran yang holistik mampu menyajikan dan menghasilkan peserta didik yang mampu mengkaitkan materi yang satu dengan lainnya secara komprehensif.
Bab III
Kesimpulan & Rekomendasi Operasional
A.Rumusan simpulan
1.Guru SMK harus memiliki 4 kompetensi yang mapu menciptakan pembelajaran yang berkelanjutan sesuai dengan bidang keahlian siswanya.
2.Perlu disadari bahwa lulusan SMK pada akhirnya harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri, untuk itu semua proses pembelajarannya harus mengarah pada peningkatan skill sesuai program keahlian.
3.Sekolah harus mampu membaca peluang kerja siswa, agar tidak mencetak tenaga kerja yang tidak berfungsi.
4.Sekolah pada umumnya termasuk SMK Negeri 3 mempunyai karakteristik, iklim kerja, budaya, sosio-kultur yang unik yang berbeda dengan sekolah lainnya, ini memerlukan identifikasi dan analisa masalah yang baik dan memerlukan ketelatenan guru dalam membimbing siswa yang rata-rata ekonomi menengah ke bawah dan kemampuan kognitif yang terbatas dalam mencapai prestasi sekolah dan prestasi peserta didiknya.
B.Rekomendasi Operasional
1.Mulailah dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam pembelajaran baik intra maupun ekstra, sebab setiap sekolah mempunyai masalah masing-masing dan tidak sama dengan sekolah lainnya.
2.Melakukan pembimbingan secara kontinu terhadap siswa berprestasi agar mampu dan lebih dalam meningkatkan kompetensi siswa dalam berbagai hal.
3.Pernyataan visi dan misi harus jelas dan sering disosialisasikan sebagai pedoman tujuan bersama dan kemana sekolah diarahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H