Mohon tunggu...
Mayharjanti Harjanti
Mayharjanti Harjanti Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Ibu tiga puteri yang belajar menuliskan apa yang dilihat dan dirasa di sekelilingnya. Menyemai harapan untuk kebaikan dan damai negeri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hati-hati dengan Hati

6 Desember 2013   17:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:14 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu aku pernah berpesan tentang hati:

gembira dibilang senang hati
sedih dibilang susah hati
jatuh cinta dibilang jatuh hati
putus cinta dibilang patah hati

orang baik dibilang baik hati
orang jahat dibilang busuk hati
kecewa dibilang sakit hati

bekerja dengan serius dibilang sepenuh hati
bekerja tidak serius dibilang setengah hati

yang berharga dibilang permata hati
kekasih dibilang jantung hati

hidup selalu kembali ke hati
kejujuran ada di hati
mata yang tajam adalah mata hati

hati tersanjung bila dicintai
hati berbunga bila dirindui
hati berontak bila dibohongi
hati terluka bila dikhianati

dengar...dengar kini aku berpesan lagi

yang keluar dari lubuk hati

hati-hati dengan hati

jangan kau mempermainkan hati

pada hati yang telah terisi

jangan kau umbar isi hati

nanti hatimu bisa dicuri

karena polisi tak mau peduli siapa si perampok hati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun