Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) April 2019, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengajak mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) berperan serta dengan menjadi penyejuk di tengah masyarakat. Polri menyampaikan hal tersebut dalam diskusi umum dengan tema 'Peran Mahasiswa Menuju Pemilu Aman, Damai, dan Sejuk Demi Terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia'. Diskusi ini digelar di Grand Chapel Gedung C Lantai 5 & 6 UPH Lippo Village, Selasa, 27 November 2018 sebagai rangkaian Program 'Polri Goes to Campus'.
Dalam diskusi ini hadir Brigjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., Kadiv Humas Polri sebagai Keynote Speaker, serta Brigjen. Pol. Drs. Eddy S. Tambunan, M.Si., Karo Bin Ops Baharkam Polri, Fritz Edward Siregar, S.H., LL.M., Ph.D., anggota Bawaslu, dan Dr. Naniek N. Setijadi, S.Pd., M.Si., Associate Dean FISIP UPH, sebagai pembicara. Diskusi para pakar di bidangnya ini dipandu oleh moderator Prof. Aleksius Jemadu, Ph.D, Dekan FISIP UPH.
Tak ketinggalan pula hadir Mochtar Riady, Founder & Chairman Lippo Group, Dr. (Hon) Jonathan L. Parapak, M. Eng. Sc., Rektor UPH, Gunawaty Tjioe, B.Ed., M.Pd., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik UPH, serta para pimpinan fakultas dan staf UPH.
Disampaikan oleh Brigjen. Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.H., sebagai lembaga negara yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum, Polri kini hadir di tengah masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan sejuk dalam menyambut pesta demokrasi lima tahunan mendatang.
"Pemilu yang damai, aman, dan sejuk adalah harga mati. Karena itu kami mohon bantuannya kepada mahasiswa UPH agar dapat berperan sebagai pelopor serta menjadi agen penyejuk dalam menyambut Pemilu," ungkap Iqbal dalam kata sambutannya.
Pemilu pada April 2019 akan berbeda dengan Pemilu yang pernah diadakan sebelumnya di Indonesia. Eddy Tambunan menyebutnya sebagai Pemilu yang spesifik.
"Pemilu nanti sekaligus Pilpres (Pemilihan Presiden) dan Pileg (Pemilihan Legislatif). Totalnya akan ada lima kertas suara yang diberikan, yaitu untuk memilih presiden, anggota DPD RI, anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi, dan anggota DPRD Kota/Kabupaten. Dengan keberagaman yang dimiliki Indonesia, mahasiswa diharapkan dapat menerima keberagaman tersebut serta mengembangkan diri dan pengetahuan melalui karya nyata," jelas Eddy.
Dalam Pemilu, ada tiga lembaga yang berperan penting, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP). Namun dalam mengawasi berlangsungnya Pemilu, bukan hanya tugas Bawaslu.
"Yang berperan dalam pengawasan Pemilu seharusnya semua komponen dalam masyarakat, termasuk mahasiswa. Peran yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam Pemilu adalah memastikan dirinya sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), tidak ikut menyebarkan hoax atau ujaran kebencian, juga ikut serta dalam pengawasan partisipatif," ungkap Fritz Edward Siregar.