Mohon tunggu...
Maydelin Tandipuang
Maydelin Tandipuang Mohon Tunggu... Fulltime Freelancer -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa Matematika UPH, Earlitha Olivia Lionel Menerima Dua Beasiswa Aktuaris

29 November 2018   09:25 Diperbarui: 29 November 2018   09:47 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Earlitha Olivia Lionel (dokpri)

Mahasiswa Program studi (Prodi) Matematika Universitas Pelita Harapan (UPH), Earlitha Olivia Lionel, menerima dua beasiswa untuk calon aktuaris. Mahasiswa yang masih duduk di semester akhir ini menerima beasiswa dari READI Project dan beasiswa Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). READI Project merupakan sebuah kerja sama pemerintah Kanada dengan Indonesia untuk meningkatkan jumlah lulusan aktuaris di Indonesia. Beasiswa yang baru diadakan pertama kali pada tahun 2017 ini diberikan kepada beberapa universitas rekanan, termasuk UPH.

Ditemui saat dirinya menjadi pembicara dalam Seminar Aktuaria yang diadakan oleh Prodi Matematika UPH, Earlitha menceritakan peran prodi dalam keikutsertaannya pada seleksi beasiswa ini.

"Awalnya saya dan teman-teman mendapatkan informasi mengenai beasiswa ini dari Prodi Matematika. Sejak dulu pihak prodi memang sangat mendukung para mahasiswa untuk mengikuti berbagai program beasiswa. Saat ditawari mengikuti beasiswa READI ini saya lihat ternyata syaratnya cukup mudah, termasuk di antaranya memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.0, terdaftar sebagai mahasiswa konsentrasi Aktuaria, dan dalam 1 tahun sudah bisa lulus 2 level ujian Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI)," ungkap Earlitha.

Semua persyaratan mampu ia penuhi, sehingga ia dan beberapa mahasiswa lainnya bisa mendapatkan beasiswa READI selama 1 tahun, mulai September 2017 hingga Agustus 2018. Selama rentang waktu tersebut, Earlitha berhak mendapatkan dukungan finansial untuk biaya hidup per bulan, biaya kuliah per semester, dan biaya pendukung perkuliahan (buku, kuota internet, dan lain-lain) per semester.

Lalu beasiswa kedua Earlitha dapatkan setelah beasiswa READI berakhir. Mahasiswa angkatan 2015 ini mengajukan beasiswa Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bagi mahasiswa tingkat akhir. Beasiswa ini ditujukan bagi calon aktuaris yang setelah lulus akan bekerja di perusahaan asuransi jiwa. Dengan beasiswa ini, Earlitha mendapatkan biaya kuliah per semester sebesar Rp 10 juta.

"Saya sangat senang dan bersyukur karena masih ada pihak-pihak seperti READI dan AAJI yang mendukung terciptanya banyak aktuaris di Indonesia. Saya juga bersyukur bisa berkuliah di UPH karena bisa membuka koneksi untuk mendapatkan beasiswa-beasiswa ini," ujar Earlitha.

apalagi pihak prodi Matematika UPH dinilainya sangat mendukung untuk menjadi aktuaris. Hal ini sejalan dengan program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menargetkan terciptanya 1000 aktuaris di Indonesia tahun 2018.

"Bentuk dukungan itu diberikan prodi melalui para dosen yang meluangkan waktunya dalam membimbing serta memberikan summary berisi materi persiapan mengikuti ujian sertifikasi aktuaris yang diadakan oleh PAI. Mahasiswa juga dianjurkan untuk mengikuti ujian tersebut sejak dini karena akan sangat berguna ketika lulus kuliah. Selain itu, selama kuliah saya juga beberapa kali berkesempatan mengikuti berbagai seminar yang diadakan oleh AAUI (Asosiasi Asuransi Umum Indonesia), AAJI, dan beberapa organisasi ternama lain," tutup Earlitha. (it)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun